Ilmu Pengetahuan Alam ?



Sebagian besar kehidupan dimulai dari peristiwa fertilisasi. Cikal bakal kehidupan terus berlanjut dan berkembang dengan membentuk struktur yang lebih kompleks. Tak berselang lama dari peristiwa itu, tanda-tanda kehidupan yang sebenarnya mulai tampak. Bergerak, bernafas, tumbuh, berkembang, iritabilitas, dan keteraturan berpadu menjadi suatu identitas yang disebut dengan “makhluk hidup”.

Makhluk hidup merupakan sebuah entitas global yang mengisi hampir di semua bagian bumi. Tanah, air, udara, semua berhabitat didalamnya. Baik yang tampak di pelupuk mata hingga berkuran kasat mata, semua ada dan mengisi di setiap relung geografis. Ilmu pengetahuan telah berhasi mempelajari dan mengungkap tentang seluk beluk kehidupan, yang sering kita sebust sebagai ilmu Biologi. Bios berarti hidup dan logia berarti ilmu. Ilmu tentang kehidupan, begitu bunyi dari makna katanya. Mempelajari kehidupan berarti mempelajari tentang sumber dari mana kehidupan ini berasal, untuk apa kehidupan ini berlangsung, dan bagaimana akhir dari suatu kehidupan. Sejatinya ilmu pengetahuan memang dituntut untuk mempelajari secara menyeluruh terhadap obyek yang dipelajarinya baik langsung maupun tidak langsung.

Ilmu biologi di akhir abad ini mulai banyak membentuk percabangan, demi untuk memperluas khasanah ilmu pengetahuan. Semakin mengakarnya suatu ilmu, semakin luas pula ilmu yang dipelajari, namun malah menyebabkan semakin sempit obyek yang dipelajari. Begitulah hukum kausatif ilmu pengetahuan. Contohnya dalam ilmu Biologi ada cabang ilmu yang khusus mempelajari mikroba yaitu Mikrobiologi. Ilmu mikrobiologi mempelajari seputar makhluk hidup yang berukuran dibawah satuan mistar, yang bisanya hanya dapat diamati dengan bantuan alat pembesar (mikroskop). Bakteri, kapang, protozoa, mikroalga, khamir, dan virus merupakan beberapa obyek yang dikaji dalam mikrobiologi. Namun hari ini ilmu mikrobiologi mengalami perkembangan dan perluasan sehingga mempersempit obyek kajian. Mulai muncul cabang ilmu baru dari mikrobiologi dan menjadi suatu ilmu terapan dalam kehidupan, seperti Bakteriologi yang mengkaji seputar bakteri, virologi tentang virus, mikrobiologi industri, mikrobiologi lingkungan, dan masih banyak lainnya.

Mengamati, mengenali, dan mampu mendiskripsikan suatu obyek, merupakan suatu skill yang harus dimiliki oleh seseorang dalam “pertapaannya” dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Bukan sekedar suka, namun lebih dari sekedar passion. Bakat juga belum tentu sebagai pengikat, bahkan malah dapat berbalik menjadi penghambat. Terhambat karena sulit berkembang karena miskin ide dan miskin kritik. Tapi bakat juga bisa menjadi lebih dari sekedar penyedap, untuk membumbui passion akan suatu ilmu pengetahuan, terlebih rasa di era modern yang penuh persaingan bebas seperti ini.

Ilmu biologi takkan luntur oleh masa, begitu juga ilmu yang lain. Ilmu ini akan berkembang selaras dengan perkembangan alam. Ilmu bukan sebagai pengatur, namun sebagai penjaga. Bukan pula sebagai penyinyir, namun sebagai problem solver. Begitulah hakikat ilmu alam, yang mana orang-orang berpayung dibawahnya dan menjadi manfaat untuk semuanya.

0 Response to "Ilmu Pengetahuan Alam ?"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel