Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perbedaan Spesies Tikus Hama Pemukiman Indonesia


Sebagian orang merasa takut atau bahkan jijik ketika melihat tikus berkeliaran di depan mata. Banyak orang yang secara langsung berteriak histeris jika tikus mulai mendekati dan mencoba menyentuh anggota badan. Bentuk tubuh yang menggelikan dan menegeluarkan suara-suara berdecit khas menyebabkan sebagian orang fobia terhadap tikus. Saat ini tikus masih menjadi kategori hama di kehidupan manusia, dan sering menyebabkan terjadinya gagal panen di lahan pertanian, menyerang produk-produk manufaktur maupun pambawa penyakit tular (Zoonosis).

{tocify} $title={Daftar isi}

A. Tikus Sebagai Hama Pemukiman

Tikus dikategorikan sebagai hama urban karena sering ditemukan beraktifitas dan tinggal disekitar hunian manusia. Tikus saat ini tidak hanya menyerang komoditas pertanian atau perkebunan, namun juga menyerang barang-barang rumah, pabrik maupun tempat penyimpanan/gudang. Keratan tikus pada material dan bahan pangan merupakan cara tikus untuk memperoleh sumber nutrisi dan sekaligus memperpendek gigi serinya. Hal tersebut akan sangat merugikan apabila tidak segera ditangani. Maka dari itu perlu upaya pengendalian khususnya di lingkungan area urban agar tidak menimbulkan banyak kerugian bahkan membahayakan kehidupan manusia. 

Sebelum melakukan pengendalian terhadap tikus dan bahayanya, setidaknya kita mengetahui perbedaan antar jenis tikus. Hal ini dimaksudkan agar pengendalian dapat berjalan efektif dan efisien karena telah mengetahui sumber-sumber utama tikus yang dilihat dari habitat maupun tingkah lakunya. Tikus di lingkungan alam liar sangat beragam dengan berbagai jenis/spesies. Kata tikus sendiri dikenal dengan sebutan Rodent yang sebenarnya berasal dari kata Rodentia. Rodentia merupakan julukan untuk kelompok tikus, karena makhluk ini mempunyai sifat dan kebiasaan selalu mengerat (gnawing).

B. Biologi Tikus Hama Pemukiman

Rodentia merupakan ordo yang terbesar dari kelas Mamalia karena memiliki jumlah spesies yang terbanyak yaitu 2000 spesies atau 40% dari 5000 spesies untuk seluruh kelas mamalia. Dari 2000 spesies Rodentia ini, hanya kurang lebih 160 spesies tikus yang ada di Indonesia dan hanya 9 spesies yang paling berperan sebagai hama tanaman, permukiman, dan vektor pathogen pada manusia.

C. Jenis-Jenis Tikus Hama Pemukiman

Spesies-spesies tikus yang menjadi hama pemukiman antara lain; Bandicota indica (wirok besar), B. bengalensis (wirok kecil), Rattus norvegicus (tikus riul/got), R. rattus diardii (tikus rumah), R. tiomanicus (tikus pohon), R. argentiventer (tikus sawah), R. exulans (tikus ladang), Mus musculus (mencit rumah), dan Mus caroli (mencit ladang).

Dari kesembilan spesies tersebut, terdapat 5 spesies yang sering kita temui dan menjadi hama penting di bidang permukiman Indonesia, yaitu B. bengalensis, R. argentiventer, R. norvegicus, R. rattus diardii, dan M. musculus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada deskripsi dibawah ini:

1. Bandicota bengalensis

Dikenal juga dengan sebutan tikus raksasa atau ada yang menyebut dengan naman Indian mole-rat. Jenis tikus ini memang berukuran sangat besar, terkadang berukuran sama atau bahkan lebih besar dari ukuran rata-rata tikus got (R. norvegicus). Namun terdapat jenis lain sepertu B. indica yang ukurannya lebih besar dari B. bengalensis. Ukuran Panjang tubuhnya dapat mencapai lebih dari 40 cm (termasuk ekor) dan banyak ditemukan di daerah Asia Selatan termasuk Indonesia. 

Tikus ini mempunyai warna bulu gelap atau kelabu dan terkadang sulit untuk membedakan dengan tikus got. Bulu penjaga (guard hairs) pada tikus Bandicota yang berada diantara bulu-bulu tubuh, menjadi karakter kunci pembeda dengan tikus got. Bulu penjaga menjadikan ukuran tubuh tikus Bandicota terlihat besar, dan terkadang bulu-bulu penjaga dapat berdiri ketika merasa terancam. 

Selain itu karakter identifikasi untuk membedakan dengan jenis tikus lainnya dapat melalui rumus puting susu yang dimiliki induk betina. Rumus puting susu tikus ini adalah 3+3, atau dapat diartikan memiliki 12 puting susu yang terletak 3 pasang dibagian dada dan 3 pasanga dibagian perut. Tikus bandicota senang tinggal di lingkungan yang lembab dan membuat sarangnya dibawah tumpukan serasah daun. 



2. Rattus argentiventer

Merupakan jenis tikus yang sering ditemukan di lingkungan persawahan/lading, sehingga dinamakan tikus sawah (ricefield rat). Tikus ini mempunyai ciri morfologi berupa rambut badan bagian atas berwarna cokelat dengan bintik putih, dan rambut bagian perut berwarna putih atau cokelat pucat. Ekor bagian atas berwarna cokelat dan bagian bawah berwarna putih. Tikus jenis ini mempunyai 12 puting susu yang terletak 3 pasang dibagian dada dan 3 pasanga dibagian perut (3+3).



3. Rattus norvegicus

Di Indonesia tikus ini dikenal dengan sebutan tikus got karena sering ditemukan berada didalam saluran air untuk bersarang. Tikus ini juga dikenal dengan istilah tikus cokelat (Brown Rat) karena memiliki rambut tubuh berwarna cokelat/pirang. Secara umum tikus ini memiliki tekstur rambut yang kasar dan agak Panjang. Memiliki hidung yang pendek dan tumpul dan memiliki bentuk badan silindris serta membesar kebelakang. Rumus puting susu tikus ini adalah 3+3, yang terletak 3 pasang dibagian dada dan 3 pasang dibagian perut.

4. Rattus rattus diardii

Dikenal sebagai tikus kapal, tikus atap maupun tikus rumah. Tikus ini tersebar keseluruh belahan dunia melalui transportasi laut dan darat. Awalnya tikus ini merupakan hama utama sawah pertanian padi, namun saat ini sudah bermigrasi dan hidup berdampingan dengan manusia. Tikus ini dapat ditemui diatap-atap rumah, didapur, digudang penyimpanan bahkan ditempat-tempat yang tidak disadari sebelumnya. Secara morfologi tikus ini mempunya tipe rambut yang agak kasar dan berwarna cokelat hitam kelabu. Bentuk badan kecil silindris dan mempunyai hidung yang kerucut. Rumus puting susu 2+3, 2 pasang dibagian dada dan 3 pasang dibagian perut.


5. Mus musculus

Tikus yang satu ini berukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan jenis tikus lainnya. House mouse atau tikus rumahan yang digunakan untuk menyebut tikus jenis ini. Dari Namanya tikus ini memang sering ditemukan didalam rumah, berkeliaran mencari makanan dilemari dapur, dimeja makan maupun didalam lemari pakaian. Terkadang sulit untuk membedakan antara tikus rumahan dengan tikus atap yang berukuran kecil. 

Dilihat dari morfologinya tikus rumahan memiliki tipe rambut yang lebih lembut dan halus, dan mempunyai warna cokelat hitam kelabu pada badan bagian atas dan bawah. Sedangkan ekor bagian bawah berwarna hitam kelabu. Bentuk hidungnya kerucut atau lancip dan memiliki rumus putting susu 3+2, dimana terdapat 3 pasang putting dibagian dada dan 2 pasang dibagian perut. Hal ini merupakan karakter kunci pembeda antara tikus rumahan (M. musculus) dengan tikus atap (R. rattus). 

D. Sumber dan Referensi

  • Ristiyanto, Farida D.H. 2005. Diktat mata kuliah rodentologi kesehatan bagian I. BPVRP, Salatiga.
  • Sody, H.J.V. 1941. On a collection of rats from the Indo-Malayan and the Indo-Australian regions. Treubia, 18, 255-325.

Posting Komentar untuk "Perbedaan Spesies Tikus Hama Pemukiman Indonesia"