Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Perjalanan Pena 05: Biologi adalah Jalan-Nya



Renungku dalam lamunanku memang hal yang paling mengasikkan didunia. Mengkhayal tanpa batas menembus ruang imajinasi tak terpartisi. Melewati setiap setiap mili kehidupan yang bertolak belakang dengan kehidupan nyata. Hanya inilah yang aku bisa saat ini dan mungkin menjadi penyelamat dari kegaduhan suasana kelas pagi ini. 

Ya aku adalah seorang mahasiswa yang sedang menimba ilmu disalah satu kampus negeri jauh dari rumah. Tidak menyangka saat ini dapat melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Asa memang sudah terukir semenjak duduk dibangku Sekolah Menengah Atas, tapi realita terkadang bertolak belakang dengan kenyataan. Tapi disinilah aku sekarang, bergumul dengan setumpuk materi pelajaran dan tugas yang tak tertahan. Berinteraksi sambil mengeksistensikan diri dengan para kaum akademis dan beberapa borjuis. Menapakkan langkah kaki untuk mendaras ilmu-ilmu Hayati. 

Ilmu Biologi atau ilmu hayati, dikenal juga dengan ilmu hidup atau life science. Ah sudahlah, itulah jurusan yang sedang aku ambil saat ini. Siapa yang tak menyangka diri ini mengambil ilmu Biologi sebagai studi berikutnya. Mungkin sama sekali tidak terlintas dipikiran orang-orang terdekat maupun kedua orang tua sendiri. Mengkhayal pun juga tak sampai. Hingga akhirnya takdir sudah menjawab dan membawa diri ini ke pusara ilmu pengetahuan yang disebut Ilmu Kehidupan ini.

Dipungkiri atau tidak selama ini memang suka dengan hal yang berbau eksperimen atau percobaan-percobaan ilmiah. Terlalu beringas ketika sudah berhadapan dengan praktik-praktik yang begitu menarik. Dulu waktu masih kecil, ya seumuran anak SD pernah mencoba bagaiaman respon tanaman apabila disetrum listrik. Eh malah kesetrum karena gak sengaja megang tanaman. Dan masih banyak hal-hal konyol lain yang dicoba. Tapi sungguh menyenangkan.

Hingga waktu pun berlalu dan tanpa terasa sudah mengahabiskan sepersekian lembar memori. Biologi adalah tempat yang tepat untuk mngekspresikan minat dan kegemaran. Namun sialnya bakat tidak turut serta membersamai. Butuh waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran untuk "menelan" materi-materi dan teori yang seabrek. Ibarat orang makan pil obat pencahar ditambah 1 galon air. Banyak yang masuk, tak sedikit juga yang keluar.

Dibalik ini semua tentu banyak hikmah yang dapat dipetik dari setiap pelajaran yang berlalu. Salah satunya adalah mengajarkan tentang arti cinta yang sesungguhnya. Wew . . . Pahit memang rasanya, tapi kalau sudah terlanjur cinta mau bagaimana lagi. Semuanya juga akan ditelan. Morfologi adalah penampakannya, Anatomi adalah penyokongnya, dan Fisiologi yang membuatnya menjadi bermakna. Begitulah fundamental ilmu Biologi ini, yang menurut diri ini sebagai the grandfather of life sciences. Tidak ada yang tidak dipelajari di ilmu Biologi. 

Ehem . . . deheman sang pengajar menggoyahkan lamunanku pagi ini. Ternyata sedari tadi sudah berdiri didepan kelas, bersiap-siap membawakan pelajaran hari ini. "Hari ini Kita akan mempelajari tentang Ciri-ciri makhluk hidup".


-Bersambung-

Posting Komentar untuk "Perjalanan Pena 05: Biologi adalah Jalan-Nya"