Stop Panik Mari Bangkit Melawan COVID-19
Tak henti-hentinya informasi menyajikan penambahan kasus infeksi baru yang disebabkan wabah Covid-19. Tidak sedikit angka yang bertambah pada grafik hitungan, yang seolah-olah tidak ada penurunan setiap harinya. Belum lagi dari puluhan penderita positif infeksi telah meregang nyawa di bilik-bilik isolasi rumah sakit akibat ganasnya virus ini. Semua orang menjadi panik, was-was bahkan ragu-ragu saat beraktifitas didalam maupun diluar rumah.
Indonesia saat ini sedang genting-gentingnya dalam menangan wabah Covid-19. Sejak diumumkan menjadi wabah global pemerintah beserta LSM berjibaku untuk menanggulangi Covid-19 yang sudah menjagkiti beberapa provinsi agar tidak semakin meluas. Himbauan untuk mematuhi social distancing dan physical distancing diharapkan agar dipatuhi oleh semua masyarakat untuk menurunkan kasus infeksi. Tindakan represif juga sudah dilakukan oleh para aparat penegak hukum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menghindari kerumunan. Bahkan dibeberapa daerah sudah memberlakukan hukuman penjara bagi para masyarakat yang tidak mematuhi aturan.
Hingga saat ini telah dilaporkan terdapat 893 orang yang positif terjangkit virus, dan 73 diantaranya telah meninggal dunia. Merupakan angka yang cukup signifikan apabila ditinjau dari segi ilmu statistika. Case Fatality Rate (CFR) yang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan negara-negara lain yang juga terjangkit Covid-19. Tidak bisa dibayangkan apa yang akan terjadi 2 hingga 3 bulan kedepan. Apakah ada penurunan kasus atau malah meningkat 2-3 kali lipat, sesuai analisis para pakar komputasi bidang Matematika.
Masyarakat menjadi lebih panik serta mengundang kegaduhan sosial baik di lingkungan maupun di lini dunia maya. Opini dan fakta bercampur aduk menjadi satu. Tidak bisa dibedakan mana yang obyek maupun subyek penting yang harus diketahui, bahkan fatal apabila terlewatkan. Semua orang punya pendapat masing-masing. Tidak sedikit yang merasa benar sendiri dan butuh diakui. Butuh kejelian dalam mengurai informasi yang berkembang. Jangan mudah tergiring opini maupun terbawa emosi.
Terakhir, sudahlah kita serahkan saja semuanya kepada para ahli dan pakar yang sudah berpengalaman. Kita sebagai makhluk awam hanya bisa bantu dengan do'a dan dukungan moral maupun materiil yang diperlukan. Lebih baik lagi kita dapat menyalurkan informasi-informasi jelas dan penyuluhan kepada keluarga maupun warga sekitar. InsyaAllah jika kita manut hal yang seharusnya berbahaya akan dapat dihindari dengan mudah. Stop panik mari bangkit melawan Covid-19.
Penulis:
Rifqi A. Akbar
Thanks for taking the time to discuss this, I feel strongly about it and love learning more on this topic. If possible, as you gain expertise, would you mind updating your blog with extra information? It is extremely helpful for me. covid zelftester
BalasHapusThis is such a great resource that you are providing and you give it away for free. I love seeing blog that understand the value of providing a quality resource for free. covid zelftester
BalasHapusWow, What a Excellent post. I really found this to much informatics. It is what i was searching for.I would like to suggest you that please keep sharing such type of info.Thanks covid zelftester
BalasHapusThanks for sharing us. covid zelftester
BalasHapus