True Story Bergeraknya Bintang Subuh
Suatu ketika dipertengahan bulan suci Ramadhan 1441 H, tepatnya di pagi hari menjelang adzan subuh berkumandang. Kurang lebih pukul 4 lebih beberapa menit namun tepatnya tidak tahu. Waktu itu saat berjalan menyusuri halaman rumah untuk pergi ke masjid yang jaraknya hanya selemparan batu. Aku menyempatkan untuk memandang langit angkasa untuk menikmati indahnya ciptaan Tuhan.
Bintang-bintang dan rembulan masih bersinar untuh menggantung menerangi lagit pagi yang masih gelap gulita. Sisa-sisa awan tipis tampak malu-malu berjalan beriringan memenihi sudut langit. Cakrawala timur mulai sayup-sayup bercahayakan kemerahan tanda sang fajar mulai naik.
Saat kedua mata sedang asik mengobservasi keindahan langit pagi yang bertahta ras bintang yang bersinar cukup terang. Tiba-tiba tampak satu titik cahaya putih mirip cahaya bintang mulai bergerak. Langkah kaki terhenti begitu saja dan kedua mata terbelalak memastikan apa benar yang sedang dilihat ini nyata, atau hanya fatamorgana.
Beberapa detik kemudian setelah mata mencoba tidak berkedip memang dipastikan bahwa obyek itu sedang bergerak. Bergerak dengan kontinyu menmbus kegelapan langit pagi melewati beberapa cahaya bintang lainnya. Apakah ini yang dinamakan bintang bergerak?, bisikku dalam hati. Tiba-tiba perasaan takjub mulai mengalir begitusaja disekujur tubuh. Sempat beberapa kali mengucap rasa syukur kepada Tuhan atas kuasanya. Namun sampai disini belum dapat dipastikan apakah itu bintang yang bergerak atau obyek lain di angkasa.
Cahaya putih masih tetap bergerak beraturan diangkasa. Kalaupun itu pesawat terbang kenapa cahayanya seterang itu, dan tidak berkedip-kedip seperti biasanya. Saat diperhatikan dengan seksama ternyata masih ada 4 hingga 5 titik cahaya lainnya yang bergarak mengikuti titik cahaya yang pertama. Formasinya berjajar rapi seperti lomba balap motor di arena sirkuit. Ada yang didepan mendahului, ada beberapa menyusul dari belakang dan ada juga yang tepisah cukup jauh dari rombongan.
Setelah diikuti arah, ternyata semuanya bergerak secara diagonal dari arah barat daya menuju timur laut dengan kecepatan rata-rata yang hampir sama. Kurang lebih kecepatannya setara dengan hitungan 5 detik per satu jengkal tangan yang ditengadahkan didepan wajah. Begitulah analogi sederhana yang Aku praktikan untuk mengukur kecepatan benda yang sangat jauh dari posisi kita. Walaupun bukan cara standar untuk mengukur kecepatan benda, tapi cukup membantu untuk menggambarkan seberapa cepat obyek itu bergerak.
Beberapa detik kemudian titik-titik cahaya yang dari tadi bergerak menghilang ditelan cakrawala yang tertutup oleh pepohonan tinggi dan rindang. Kaki yang sedari tadi terpaku kembali mengambil langkah berikutnya untuk menunaikan hajat yang sempat tertunda beberapa saat. Ketika masih dalam nikmatnya ibadah sholat subuh berjamaah, sempat terpikirkan fenomena yang baru saja terjadi. Karena selama menikmati langit malam tidak pernah menemukan hal yang aneh seperti saat ini.
Hal pertama setelah sampai dirumah adalah membuka hp dan browsing mengenai fenomena benda bersinar yang mirip bintang bergerak dilangit pagi yang baru saja ditemui. Kata kunci pencarian Google Aku ketik dengan lengkap dan jelas agar maksud dan tujuan dapat tercapai. Beberapa saat kemudian halaman pencarian terbuka dengan berbagai artikel terkait, dan langsung saja aku pilih link artikel paling atas untuk membaca artikel.
Setelah membaca artikel terkait akhirnya rasa penasaran akan hal aneh tadi terbayar lunas. Menurut keterangan dalam artikel yang ditulis di blog pribadi maupun berita online, sama-sama menjelaskan bahwa obyek langit yang bercahaya putih dan bergerak sangat cepat dilangit subuh adalah satelit. Owalah . . . Ternyata satelit, gumamku dalam hati.
Setidaknya ada 2 jenis satelit yang tampak seperti bintang berjalan apabila dilihat secara seksama saat malam hari atau menjelang pagi yaitu satelit ISS dan Starlink. ISS atau singkatan dari International Spaca Station merupakan stasiun antariksa internasional yang dibuat oleh berbagai lembaga negara untuk keperluan penelitian seputar astrobiologi, astronomi, meteorologi, dan fisika dalam laboratorium mikrografitasi. Sedangkan starlink adalah satelit komunikasi berbasis internet yang dibuat dan dilncurkan oleh SpaceX. Kedua satelit mengorbit bumi pada jarak sekitar 600 km setelah diluncurkan ke angkasa beberapa tahun lalu (Wikipedia).
Satelit ISS akan muncul sekitar jam 4 pagi sampai menjelang matahari terbit dari arah timur (bayangkan kalau natahari terbit dari barat . . . heheh), atau setelah matahari terbenam sampai jam 8 malam. Cahaya putih yang bersinar pada satelit sebenarnya adalah refleksi / pantulan dari sinar matahari melaui ribuan panel surya yang tersemat dipermukaan satelit yang bisa dikatakan ukuranya seluas lapangan bola.
Cahaya berjejer seperti balapan diangkasa ternyata diperankan oleh satelit starlink. Satelit ini terdapat ratusan diangkasa dan akan tampak seperti bintang berjalan diwaktu menjelang malam atau waktu menjelang subuh. Satelit ini diluncurkan dalam beberapa grup. Peluncuran terbaru telah dilakukan pada tanggal 18 Mei 2020 lalu, dimana roket yang digunakan untuk melakukan satu kali peluncuran dapat membawa 60 satelit.
Apabila Anda juga salah satu penikmat subuh, jangan lewatkan momen 'bintang bergerak' ya. Tapi jagang serta merta memanajtkan doa keinginan seperti saat melihat bintang jatuh. Doa hanya kepada yang berkuasa diatasnya, yaitu Allah SWT Tuhan semesta alam. Demikian kisah singkatku saat menikmati langit subuh tempo hari
Anjir hari ini tadi jam 4:30, aku lihat bintang berjalan berurutan, mungkin jumlahnya ada 13+. Langsung cari di google malah ketemu artikel masnya, ternyata satelit toh 😅, sumpah mas waktu lihat keren banget. Bisa jadi buat pengalaman ini nih akwk
BalasHapusSama saya juga melihat bintang bergerak , tepatnya di cisarua lembang sewaktu kemping dgn siswa siswa smpn 48 bandung
BalasHapus