Kingdom Fungi - Materi Biologi Kelas 10 SLTA/SMA/MA


Fungi adalah nama lain dari jamur (inggris) yang terkadang beberapa orang juga menyebutnya dengan istilah ragi/khamir (yeast), kapang (mold) dan cendawan (mushroom). Sering terjdi perdebatan dalam menyebut istilah ketiganya. Istilah kapang (mold) biasanya digunakan untuk menyebut jamur pada tahap reproduksi asesksual (vegetatif) yang menghasilkan banyak spora aseksual, contohnya pada kapang tempe. Istilah ragi ragi/khamir (yeast) digunakan untuk menyebut jamur bersel satu, misalnya ragi pengembang roti. Istilah cendawan (mushroom) digunakan untuk menyebut jamur pada saat membentuk tubuh buah, misalanya jamur tiram dan jamur kuping. Namun lebih mudahnya kita sebut fungi dengan istilah jamur.

{tocify} $title={Daftar isi}

A. Ciri-Ciri Fungi (Jamur)

Jamur sering kita lihat tumbuh di atas sisa-sisa batang pohon yang lapuk, di atas kotoran hewan, di roti / makanan basi bahkan di tempe yang sering kita konsumsi. Bentuk tubuh jamur sangat beragam, dengan corak tubuh warna-warni. Jamur juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Jamur adalah makhluk eukariotik
  • Tipe sel tunggal (uniseluler) dan tipe banyak (multiseluler).
  • Tidak memiliki klorofil sehingga termasuk ke dalam organisme heterotrof.
  • Memiliki ukuran mikroskopis dan ada juga yang makroskopis.
  • Tubuh jamur tersusun atas benang-benang halus yang dinamakan Hifa. Hifa yang satu dengan lainnya saling terjalin membentuk Miselium. Pada beberapa jenis jamur, hifa memiliki sekat-sekat antar sel yang disebut septa.
  • Dinding sel jamur terdiri oleh komponen karbohidrat dan protein membentuk senyawa Kitin.
  • Sebagian besar fungi tubuh fungi membentuk filamen dan beberapa jenis dapat membentuk tubuh buah yang kasat mata.
  • Pada beberapa sepesies fungi, hifa memiliki sel panjang dengan beberapa nukleus yang dipisahkan menjadi beberapa bagian oleh Septa.



 

B. Cara Hidup Jamur

Sebagai organisme heterotrof jamur mengambil makanan dari organisme lain dengan cara mengeksresikan ezim hidrolitik untuk memecah sumber makanan sebelum diserap ke dalam tubuh. Mekanisme dalam memperoleh makanannya, jamur dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
  1. Jamur Saprofit (pengurai), yaitu jamur yang mendapat makanan berupa bahan organik dari organisme lain yang telah mati atau membusuk dengan cara menguraikannya. Jamur ini disebut sebagai dekomposer yang bermanfaat dalam mendaur ulang sampah organik.
  2. Jamur Parasit, yaitu jamur yang menyerap nutrisi dari tubuh organisme lain yang ditumpanginya (inang). Jamur ini sering menjadi sebab penyakit karena bersifat patogen.
  3. Jamur Simbiot (simbiosis mutualisme), yaitu jamur yang mendapat nutrisi dari organisme lain dan mampu memberi keuntungan kepada organisme pasangannya. Misalnya Liken yang merupakan bentuk simbiosis mutualisme antara jamur dengan algae.

C. Reproduksi Jamur

Jamur bereproduksi atau berkembang biak dengan cara seksual (generatif) dan aseksual vegetatif.

1. Reproduksi Vegetatif (aseksual)

Reproduksi vegetatif pada jamur uniseluler dilakukan dengan cara pembentukan tunas baru (budding), sedangkan pada jamur multiseluler dilakukan dengan 2 cara yaitu fragmentasi hifa dan pembentukan spora aseksual. Spora aseksual dapat berupa sporangiospora atau konidiospora. Spora diproduksi pada ujung miselium dan sewaktu-waktu dapat disemburkan ke lingkungan dengan bantuan air atau udara agar tumbuh di tempat baru. Contoh spora yang 'disemburkan' ke lingkungan dapat dilihat pada gambar beriku.





2. Reproduksi Generatif (seksual)

Reproduksi jamur secara generatif dilakukan dengan membentuk spora seksual melalui pelebuaran antara hifa yang berbeda jenisnya. Secara umum disebut sebagai tahapan plasmogami, kariogami dan meiosis (pemebelahan). Tahapan reproduksi seksual jamur adalah sebagai berikut:

  1. Terdapat 2 jenis hifa, yaitu hifa (+) dan hifa (-) yang berkromosom haploid (n) saling berdekatan membentuk gametangium.
  2. Gametangium mengalami Plasmogami (peleburan sitoplasma) membentuk Zigosporangium yang mampu bertahan pada lingkungan buruk.
  3. Apabila kondisi sudah normal akan terjadi Kariogami (peleburan inti), sehingga akan membentuk zigosporangium berinti diploid (2n).
  4. Zigosporangium berinti diploid (2n) mengalami pembelahan secara meiosis menghasilakan Zigospora haploid (n).
  5. Zigospora haploid (n) akan berkecambah membentuk sporangium haploid (n) bertangkai pendek.
  6. Sporangium haploid (n) akan menghasilkan spora haploid (n).
  7. Spora haploid (n) akan jatuh pada tempat yang cocok, maka akan berkecambah menjadi hifa jamur. Hifa akan berkembang menjadi miselium haploid (n).
Reproduksi Seksual Jamur

D. Klasifikasi Jamur

Awalnya kingdom fungi atau jamur diklasifikasikan menjadi 4 divisi, yaitu Ascomycota, Basidiomycota, Zygomycota dan Deuteromycota. Klasifikasi ini didasari oleh cara reproduksi, tipe septa yang bersekat atau tidak bersekat. Namun setelah berkembangnya sistem klasifikasi berbasis molekuler, kingdom jamur dibagi menjadi 5 kelompok utama, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, Glomeromycota dan Chytridiomycota (Chytrids).

1. Zygomycota

  • Merupakan kelompok jamur yang hifanya tidak memiliki septa (asepta).
  • Reproduksi secara seksual dengan menghasilkan Zigospora dan secara aseksual dengan sporangiospora.
  • Reproduksi seksual terjadi penggabungan 2 inti membentuk Zigospora diploid. Zigospora kemudian melakukan tahapan meiosis membentuk Sporangium yang berisi spora haploid. Spora haploid tumbuh membentuk hifa dan dapat melakukan perkawinan membentuk Zigospora. 
  • Setidaknya terdapat 1000 spesies Zygomycota yang telah ditemukan hingga saat ini.
  • Spesies yang paling terkenal dan bermanfaat adalah Rhizopus orizae dan Rhizopus oligosporus yang digunakan untuk membuat tempe.
  • Contoh spesiesnya adalah Rhizopus oligosporus (jamur tempe), Rhizopus stolonifer (jamur roti), Mucor sp., dan Pilobolus sp.


2. Ascomycota

  • Merupakan kelompok jamur bersepta yang memiliki spora seksual dan aseksual.
  • Spora seksual dinamakan askospora dan spora aseksual dinamakan konidiospora. Askospora dihasilkan oleh alat reproduksi yang bernama askus.
  • Beberapa spesies ascomycota multiseluler mampu memebentuk tubuh buah mikroskopis dari kumpulan hifa yang disebut Askokarp.
  • Fungi Ascomycota juga disebut sebagai fungi kantung (sac fungi), karena bagian reproduksi seksual berbentuk seperti kantung.
  • Spesies ascomycota uniseluler bereproduksi dengan pembelahan sel atau pelepasan tunas.
  • Saat ini telah ditemukan kurang lebih 65.000 spesies fungi Ascomycota di seluruh dunia.
  • Contoh spesies ascomycota adalah Neurospora crasa (jamur oncom), Aspergillus wentii (jamur kecap dan tauco), Claviceps purpurea (jamur ergot), Saccahromyces cerevicae (jamur ragi roti), Penicillium notatum (jamur penghasil antibiotik), Candida albicans (penyebab keputihan).





3. Basidiomycota

  • Merupkan kelompok fungi bersepta yang mampu membentuk tubuh buah makroskopis yang disebut Basidiokarp.
  • Reproduksi secara seksual dengan menggunakan Basidiospora yang dihasilkan oleh Basidia yang dilakukan dengan cara konjugasi membentuk miselium, dan pada umumnya tidak mempunyai spora aseksual.
  • Basidia berada dibawah tudung jamur yang terdapat struktur mirip insang ikan yang menghasilkan sel-sel diploid (2n). Basidia akan membentuk Basidiospora yang melalui tahap meiosis akan dilepaskan ke udara untuk berkembang.
  • Reproduksi aseksual terjadi dengan membentuk konidiospora.
  • Setidaknya telah ditemukan kurang lebih 30.000 spesies Basidiomycota yang tersebar diseluruh dunia. 
  • Jamur ini sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari karena tubunya yang mencolok mata dan memiliki struktur tudung seperti payung.
  • Contoh spesiesnya adalah Amanita muscaria (fungi beracun), Auricularia auricula (jamur kuping cokelat), Volvariella volvaceae (jamur merang), Ganoderma sp.






4. Glomeromycota

  • Glomeromycota adalah jamur yang secara unik bersimbiosis dengan perakaran tanaman membentuk Mikoriza Arbuskular (AM).
  • Simbiosis mutualisme dengan perakaran tanaman dapat menyuplai kebutuhan nutrisi hingga lebih 80%.
  • Mikoriza dibagi menjadi 2 yaitu Ektomikoriza dan Endomikoriza. Ektomikoriza yaitu hifa jamur hanya menembus di jaringan epidermis akar tumbuhan, sedangkan Endomikoriza yaitu hifa jamur menembus hingga jaringan korteks akar.
  • Glomeromycota awalnya termasuk kedalam filum Zygomycota yang bereproduksi secara aseksual.
  • Terdapat lebih dari 160 spesies yang sudah teridentifikasi sebagai Glomeromycota hingga saat ini.
  • Contoh spesiesnya adalah Glomus mosseae, Glomus epigaeum, Glomus claroideum. 
 

5. Chytridiomycota (Kitrid)

  • Disebut juga dengan jamur Chytrids atau Kitrid
  • Merupakan kelompok jamur yang mampu membentuk tubuh buah (multiseluler).
  • Tubuh buahnya berbentuk globuler dengan hifa bercabang.
  • Berhabitat di danau dan tanah.
  • Mempunyai spora yang berflagella.
  • Terdapat 1000 spesies yang berhasil diidentifikasi hingga saat ini.
  • Merupakan nenek moyang bersama dari filum fungi lainnya.
  • Contoh spesiesnya adalah Batrachochytrium dendrobatidis (penyebab penyakit pada katak dan amfibi) dan Polyphagus euglena (parasit pada ganggang)

E. Peran Jamur dalam Kehidupan Manusia

Jamur memiliki peran sangat penting bagi kehidupan manusia. Jamur dapat dimanfaatkan dalam bidang bioteknologi, farmasi dan agrikultur. Dalam bidang bioteknologi, fungi berperan sebagai agensi fermentasi bahan pangan. Misalnya tempe, tauco, oncom, kecap dll. Dalam bidang farmasi digunakan untuk menghasilkan obat-obatan seperti antibiotik, antihipertensi dan antikanker. Dan dalam bidang pertanian, beberapa fungi diketahui sebagai agensia parasit pada serangga. Kemampuan ini dapat dimanfaatkan sebagai biopestisida untuk mengendalikan hama serangga pada pertanian agrikultur. Selain itu beberapa jenis fungi diketahui sebagai parasit pada hewan, tumbuhan dan manusia. Berikut merupakan contoh spesies jamur yang menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia.

1. Jamur yang Menguntungkan bagi Manusia

  • Aspergillus oryzae: mengempuk adonan roti, pembuat minuman sake dari beras.
  • Aspergillus wentii: membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam formiat.
  • Aspergillus niger: menghasilkan oksigen dari sari buah, dan menjernihkan sari buah.
  • Ganoderma lucidum: sebagai bahan obat.
  • Higroporus dan Lycoperdon: perlatum berguna sebagai dekomposer.
  • Saccharomyces cerevicae: sebagai agen fermentasi industri keju, roti, dan bir.
  • Mucor mucedo: berguna dalam industri pembuatan oncom.
  • Neurospora crassa: berguna dalam pembuatan oncom.
  • Penicillium notatum: sebagai penghasil antibiotik.
  • Penicillium roqueforti dan P. camemberti: meningkatkan kualitas (aroma) keju.
  • Rhizopus nigricans: menghasilkan asam fumarat.
  • Rhizopus stolonifer: berguna dalam pembuatan tempe.
  • Trichoderma sp.: menghasilkan enzim selulase.
  • Volvariella volvacea  (jamur merang), Auricularia polytricha  (Jamur kuping) dan Pleurotus sp. (jamur tiram): berguna sebagai jamur konsumsi.
 

2. Jamur yang Merugikanbagi Manusia

  • Pneumonia carinii: menyebabkan penyakit pneumonia pada paru – paru manusia.
  • Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
  • Candida sp: penyebab keputihan dan sariawan pada manusia. Supaya kalian dapat memperoleh gambaran keempat divisi jamur.

F. Sumber & Referensi

  • Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Penerbit Erlangga, Jakarta.
  • P. Ferdinan, F. dan Ariebowo, M. 2008. Praktis Belajar Biologi SMA Kelas X - KTSP 2006. Buku Sekolah Elektronik (BSE), ISBN: 9789790688230.
  • Urry, L.A., et al. 2017. Bilogy Campbell 11th Edition. Pearson Education Inc., USA.

1 Response to "Kingdom Fungi - Materi Biologi Kelas 10 SLTA/SMA/MA"

  1. Appreciate you sharing great blog. Really looking forward to read more. Fantastic.
    https://moldtestingcrew.com/

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel