Kingdom Protista - Materi Biologi Kelas 10 SLTA/SMA/MA

Kingdom protista adalah kerajaan makhluk hidup lain yang sudah mempunyai selaput membran pembungkus didalam inti sel nya atau disebut sel eukariot. Bukan hewan, tumbuhan maupun jamur, namun kebanyakan beranggotakan makhluk mikroskopis uniseluler yang secara bentuk menyerupai ke tiganya.

{tocify} $title={Daftar isi}

A. Ciri-Ciri Protista

Penemuan Protista berawal dari ditemukannya mikroskop pertama oleh Antoni Van Leeuwenhoek saat mengamati setetes air kolam yang berwarna hijau. Setetes air yang sedang diamati dibawah mikroskop cahaya buatannya, ternyata ditemukan entitas makhluk unik yang belum pernah ditemui sebelumnya. Mereka bergerak-gerak lincah dan memiliki bentuk serta warna beragam. Makhluk yang dimaksud dinamakan dengan istilah Protista. Protista memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Berukuran mikroskopis antara 0,5 - 2 μm.
  • Kebanyakan bersel tunggal / uniseluler dan sudah memiliki selaput membran inti (eukariot).
  • Kata Protista berasal dari Protoctista yang berarti makhluk hidup pertama.
  • Protista memiliki kemampuan memproduksi makanannya sendiri (autotrof) dan sebagian kecil lainnya tidak bisa (heterotrof).
  • Respirasi membutuhkan O2 (aerobik).
  • Hidup bebas di laut, danau dan sebagian menjadi parasit pada organisme lain.
  • Saat ini kingdom Protista menurut klasifikasi 5 kingdom sudah tidak relevan digunakan, setelah ditemukannya klasifikasi baru yang membagi makhluk hidup menjadi 3 Domain. Klasifikasi 3 domain didasarkan kepada analisis filogenetik menggunakan materi genetik, dimana anggota dari Protista tidak saling berhubungan / monofiletik.
Protista dapat ditemukan di air laut, air tawar dan bersimbiosis dengan makhluk hidup lainnya. Keberagaman habitat dan cara hidup dari Protista menyebabkan sulit untuk di klasifikasikan dengan kelompok hewan dan tumbuhan. Sehingga Protista klasifikasikan secara terpisah dan juga dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu Protista mirip jamur, Protista mirip tumbuhan dan Protista mirip hewan.
 

B. Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Protista mirip hewan disebut dengan Protozoa. Kata Protozoa berasal dari istilah Yunani yaitu Protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi kelompok Protozoa dapat dikatakan sebagai hewan yang paling awal atau nenek moyang bangsa hewan pada waktu itu, karena masih memiliki struktur tubuh primitif. Protozoa dibagi menjadi 4 Filum yang dibedakan berdasarkan tipe alat geraknya, yaitu Ciliata (Ciliophora), Rhizopoda (Sarcodina), Flagellata (Mastigophora), dan Sporozoa (Apicomplexa)

1. Ciliata (Ciliophora)

  • Merupakan protozoa yang bergerak menggunakan struktur mirip rambut pendek yang menyelimuti permukaan tubuh yang disebut Cilia. Cilia = rambut kecil.
  • Ciliata juga disebut juga infusoria.
  • Merupakan predator handal bagi mikroorganisme uniseluler lain seperti bakteri dan zooplankton.
  • Dapat melakukan gerakan seperti menelan mangsa kedalam tubuh (endositosis).
  • Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner dan reproduksi seksual dengan cara konjugasi.
  • Berhabitat sebagian besar di air tawar dan air laut
  • Contoh spesies = Paramecium caudatum, Balantidium coli, Didinium, Vorticella, Stylonychia.

 

2. Rhizopoda (Sarcodina)

  • Merupakan protozoa yang bergerak menggunakan membran plasma yang melebar tampak menyerupai kaki semu (pseudopodia). Rhizo = akar dan Pod = kaki.
  • Dikenal dengan sebutan amoeba dengan pergerakan yang disebut Amoboid.
  • Cara mendapat makanannya dengan cara memangsa protozoa lain.
  • Rhizopoda hanya bereproduksi seara aseksual dengan pemebelahan biner.
  • Habitat alami rhizopoda berada di lingkungan alam dan ada juga yang hidup sebagai parasit di tubuh hewan atau manusia.
  • Contoh spesies = Amoeba proteus, Entamoeba gingivalis, Entamoeba coli, Entamoeba histolytica, Difflugia, Arcella, Foraminifera, Radiolaria, dan Heliozoa.

 

3. Flagellata (Mastigophora)

  • Merupakan protozoa yang bergerak menggunakan struktur Flagela mirip ekor cambuk yang juga berfungsi sebagai alat memburu mangsa.
  • Flagela biasanya berada di bagian depan atau belakang tubuh yang berjumlah 1 flagela.
  • Flagellata pada umumnya hidup sebagai parasit di tubuh hewan vertebrata termasuk juga manusia.
  • Reproduksi flagellata terjadi secara aseksual dengan pembelahan biner. Misalnya Trypanosoma yang bereproduksi di dalam jaringan darah manusia.
  • Contoh spesies = 
  1. Trypanosoma brucei gambiense = flagellata yang hidup di darah manusia Afrika Barat melalui perantara gigitan lalat Tse-Tse (Glossina palpalis), sebagai penyebab penyakit tidur.
  2. Trypanosoma brucei rhodesiense = flagellata yang hidup di darah hewan melalui perantara gigitan lalat Tse-Tse (Glossina palpalis), sebagai penyebab penyakit tidur pada hewan.


4. Sporozoa (Apicomplexa)

  • Merupakan protozoa yang memiliki kemampuan membentuk spora dan tidak memiliki alat gerak. Spore = biji dan zoa = hewan.
  • Sporozoa berbentuk bulat atau oval, berukuran kecil, dan bersifat parasitik dan infektik pada tubuh inang.
  • Sporozoa bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembelahan biner, sedangkan secara seksual dilakukan dengan pelebuaran antara gamet jantan dan betina.
  • Siklus hidup sporozoa dapat diamati pada saat Plasmodium sp. menginfeksi tubuh manusia melalui perantara nyamuk Anopheles sp.
  • Contoh spesies = Plasmodium falciparum (penyebab penyakit malaria tropika), Plasmodium vivax (penyebab penyakit malaria tertiana) dan Plasmodium malariae (penyebab penyakit malaria kuartana).




C. Protista Mirip Tumbuhan (Ganggang/Algae)

Protista mirip tumbuhan atau ganggang/algae merupakan protista yang mampu berfotosintesis karena memiliki kloroplas yang mengandung klorofil. Ganggang mimiliki tipe sel uniseluler dan multiseluler. Ganggang uniseluler disebut juga fitoplankton, sedangkan yang multiseluler disebut alga. Reproduksi ganggang terjadi secara aseksual dengan pembelahan biner dan secara fragmentasi atau pemutusan bagian-bagin tubuh untuk membentuk individu baru. Ganggang diklasifikasikan ke dalam 6 Filum berdasarkan pigmen dominan, keberadaan dan komponen penyusun dinding sel, jenis cadangan makanan yang disimpan dan keberadaan flagela. 6 filum tersebut adalah Euglenophyta, Chrysophyta, Pyrrophyta, Chlorophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.

1. Euglenophyta (Euglenoid)

  • Euglenophyta merupakan ganggang uniseluler, memiliki bintik warna merah, tidak memiliki dinding sel, memiliki flagela, bergerak aktif (motil), memiliki kloroplas yang mengandung klorofil a dan b.
  • Euglenophytaberhabitat di air tawar, misalnya kolam, sawah, danau dan banyak ditemukan di parit-parit peternakan hewan.
  • Reproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner.
  • Contoh spesies = Euglena viridis.



2. Chrysophyta (Alga Cokelat Keemasan/pirang)
  • Chrysophyta adalah ganggang yang memiliki pigmen warna xantofil (kuning), klorofil a dan c, dan fukosantrin (coklat) sehingga dapat hidup secara autotrof.
  • Chrysophyta memiliki tipe sel uniseluler dan multiseluler, beberapa mempunyai flagela, memiliki dinding sel yang mengandung hemiselulosa.
  • Habitat chrysophyta berada di air asin/laut dan sebagian kecil di air tawar.
  • Chrysophyta  di kelompokkan menjadi 3 kelas yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacillariophyceae (Diatom).
  • Xanthophyceae yaitu chrysophyta yang berwarna hijau kekuningan karena memiliki pigmen klorofil dan xantofil. Contoh spesies = Vaucheria.
  • Chrysophyceae yaitu chrysophyta yang berwarna coklat keemasan karena mengandung pigmen klorofil dan karoten. Contoh spesies = Synura, Mischococcus dan Ochromonas.
  • Bacillariophyceae (Diatom) yaitu chrysophyta uniseluler yang berwarna kuning kecoklatan dan memiliki dinding sel seperti gelas dari campuran bahan organik dan silika. Dikenal juga sebagai ganggang kersik. Contoh spesies = Navicula monilifera, Pinnularia sp., Melosira dan Cylotella meneghiniana.


Navicula monilifera

3. Pyrrophyta (Dinofalgellata/Ganggang Api)

  • Pyrrophyta merupakan ganggang yang di dalam selnya mengandung fosfor sehingga akan berwarna merah menyala seperti api.
  • Pyrrophyta  sering menyebabkan air laut menjadi berwarna merah darah yang dikenal dengan istilah pasang merah (red tide).
  • Pasang merah sangat berbahaya untuk manusia, karena ganggan api mampu mengeluarkan toksin/racun. Contoh spesies penghasil toksi adalah Pfisteria (neurotoksin), Karenia brevis (brevetoksin), Lingulodinium polyedrum dan Gonyaulax (saksitoksin), Gambierdiscus (ciguatoksin).
  • Pyrrophyta  mempunyai alat gerak berupa flagela/ekor cambuk.
  • Habitat Pyrrophyta kebanyakan berada di air laut.


Pasang merah oleh populasi Dinoflagellata
Sumber : Foto Google
 

4. Chlorophyta (Alga hijau)

  • Chlorophyta adalah alga uniseluler yang memiliki pigmen hijau (klorofil a dan b) dan betakaroten.
  • Merupakan nenek moyang tumbuhan karena dapat melakukan fotosintesis secara mandiri.
  • Sebagian besar alga hijau hidup sebagai plankton.
  • Bersimbiosis dengan Jamur membentuk Lichenes (lumut kerak) yang menempel pada batang pohon.
  • Chlorophyta bereproduksi secara aseksual dan seksual.
  • Contoh spesies = Chlamydomonas nivalis., Chlorella, Chlorococcum, Volvox, Spirogyra sp., Ulva sp., Halimeda borneensis, Caulerpa racemosa.


5. Phaeophyta (Ganggang Coklat)

  • Phaeophyta merupakan ganggang multiseluler yang memiliki pigemen berwarna cokelat (fukosantin), berbentuk benang/talus, dan menyimpan cadangan makanannya berupa minyak laminarin.
  • Phaeophyta berhabitat di laut dan berukuran raksasa hingga sepanjang 100 m.
  • Phaeophyta bersifat autotrof dan heterotrof, melakukan reproduksi secara seksual (isogami/anisogami) dan aseksual (fragmentasi).
  • Contoh spesies = Sargassum, Laminaria digitalis, Fucus vesiculosus, Hormosira banksii.

Fucus sp.
Sumber : Foto Google

6. Rhodophyta (Ganggang merah)

  • Rhodophyta merupakan ganggang yang memiliki pigmen fikobilin yang terdiri atas fikoetrin (merah) dan fikosianin (biru).
  • Rhodophyta kebanyakan multiseluler makroskopis dan mirip tumbuhan (talus).
  • Habitat rhodophyta biasanya adalah di laut namun ada juga yang berhabitat di air tawar/tanah basah.
  • Rhodophyta dapat dimanfaatkan untuk membuat agar-agar.
  • Contoh spesies = Palmaria palmata, Chondrus cripus, Gigartina mamillosa, Mastocarpus mamillosa, Corallina officinalis, Eucheuma spinosum.

Contoh Spesies Rhodophyta    


D. Protista Mirip Jamur

Protista mirip jamur dikenal juga dengan istilah jamur lendir, karena berbentuk mirip lendir yang berwarna-warni. Ciri-cirinya juga mirip seperti jamur, seperti bersifat eukariotik, tidak berklorofil, dapat menghasilkan spora dan heterotrof. Namun secara keseluruhan susunan sel dan cara reproduksi sangat berbeda dengan jamur pada umumnya. Protista mirip jamur mempunyai 3 filum utama, yaitu jamur lendir plasmodial (Myxomicota), jemur lendir seluler (Acrasiomicota) dan jamur air (Oomycota).

1. Jamur lendir plasmodial (Myxomicota)

  • Myxomicota merupakan jamur lendir yang tidak bersekat, bersifat heterotrof fagosit dan memiliki tahapan makan berbentuk masa amoeboid.
  • Fase amoeboid berinti banyak yang dikenal dengan istilah Plasmodium.
  • Memiliki pigmen kuning atau orange.
  • Contoh spesies = Physarum polycephalum, Dydimium sp., dan Fulingo septica.

Physarum polycephalum
Sumber : Foto Google

2. Jamur Lendir Seluler (Acrasiomicota)

  • Acrasiomicota merupakan jamur lendir bersekat yang mirip protozoa uniseluler.
  • Memiliki fase haploid dan diploid pada hidupnya.
  • Mampu membentuk tubuh buah yang berfungsi sebagai alat reproduksi seksual.
  • Tubuh buah Acrasiomycota disebut sorokarp yaitu tubuh buah yang sering ditemukan bercabang-cabang dan tiap ujung cabang membentuk kelompok-kelompok spora.
  • Contoh spesies = Dictyostelium discoideum, Polysphondylium sp., Coenonia sp., dan Acytostelium sp.

Dictyostelium discoideum
Sumber : Foto Google

3. Jamur Air (Oomycota)

  • Dikenal sebagai jamur air (water mold), white rust (karat putih), dan downy mildew.
  • Bersel tunggal (uniseluler), memiliki berfilamen dan tidak memiliki kloroplas.
  • Kata “oomycota” berarti fungi yang memiliki telur sebagai cara reproduksi seksual jamur.
  • Morfologi mirip jamur, sehingga pernah dikelompokkan bersama dengan jamur.
  • Sebagian besar anggotanya bersifat parasit pada tubuh organisme lain.
  • Contoh spesies = Saprolegnia sp., Phytoptora infestans, Plasmopara dan Phytium.

Saprolegnia sp. pada tubuh ikan
Sumber : Foto Google
 

E. Peran Protista dalam Kehidupan Manusia

A. Peranan Protista yang Menguntungkan

  1. Euglena viridis adalah protista yang berperan sebagai indikator polusi air/sungai.
  2. Fosil Foraminifera (Globigerina) digunakan untuk penanda (marker) umur batuan sedimen dan petunjuk pencarian sumber minyak bumi
  3. Radiolaria (Collosphaera dan Acanthometron), endapan cangkang (lumpur Radiolaria) digunakan sebagai bahan penggosok dan sebagai indikator sumber minyak bumi
  4. Ulva digunakan sebagai sayuran
  5. Caulerpa racemosa digunakan sebagai sayuran dan lalapan
  6. Chlorella digunakan sebagai PST (protein sel tunggal) yang diproduksi menjadi makanan suplemen dan kosmetik
  7. Laminaria digitalis sebagai penghasil iodin untuk obat penyakit gondok
  8. Gelidium robustum dan Eucheuma spinosum digunakan sebagai bahan agar-agar
  9. Palmaria palmata (dulse), Porphyra, Chondrus crispus, dan Mastocarpus stellatus diolah menjadi sop, salad, pizza, dan nori
  10. Turbinaria australis, Sargassum silquosum, dan Fucus vesiculosus digunakan untuk membuat salep dan es krim
  11. Navicula digunakan untuk bahan isolasi, bahan penggosok, bahan penyekat dinamit, dan digunakan untuk campuran semen.

B. Peranan Protista yang Merugikan

1. Protista yang Merugikan Manusia

  1. Plasmodium dapat menyebabkan penyakit malaria
  2. Trypanosoma cruzi menyebabkan penyakit chagas yang menyerang hati, kelenjar limfa, dan sumsum tulang
  3. Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur di daerah Afrika Tengah dan ditularkan oleh lalat tse-tse jenis Glossina palpalis
  4. Entamoeba gingivalis menyebabkan bau mulut, kerusakan gigi, dan gusi
  5. Balantidium coli menyebabkan disentri balantidium yang menyerang selaput lendir pada usus besar
  6. Trichomonas vaginalis menyebabkan keputihan pada wanita

2. Protista yang Merugikan Hewan

  1. Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surra pada hewan ternak seperti kuda dan sapi. Penyakit tersebut ditularkan oleh lalat kandang (Stomoxys calcitrans).
  2. Trichomonas foetus menyebabkan keguguran pada kambing
  3. Trypanosoma vivax menyebabkan penyakit pada domba
  4. Saprolegnia sp. hidup sebagai parasit pada ikan dan dapat menyebabkan kematian pada ikan air tawar

3. Protista yang Merugikan Tumbuhan

  1. Phytophthora faberi hidup parasit pada tanaman karet
  2. Phytophthora infestans menyebabkan penyakit karat putih pada tanaman kentang
  3. Phytophthora nicotinae menyerang tanaman tembakau
  4. Pythium menyerang pangkal batang kecambah

 

F. Sumber & Referensi

  • Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Penerbit Erlangga, Jakarta.
  • P. Ferdinan, F. dan Ariebowo, M. 2008. Praktis Belajar Biologi SMA Kelas X - KTSP 2006. Buku Sekolah Elektronik (BSE), ISBN: 9789790688230.
  • Urry, L.A., et al. 2017. Bilogy Campbell 11th Edition. Pearson Education Inc., USA.

0 Response to "Kingdom Protista - Materi Biologi Kelas 10 SLTA/SMA/MA"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel