Keanekaragaman Hayati - Materi Biologi Kelas 10 SLTA/SMA/MA
Definisi keanekaragaman hayati menurut UU No. 5 Tahun 1994 adalah keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks-kompleks ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamnnya mencakup keanekaragaman dalam spesies, antarspesies dengan spesies.
A. Macam-Macam Tingkat Keanekaragaman Hayati
1. Keanekaragaman Tingkat Gen
Contohnya keanekaragaman tingkat gen adalah sebagai berikut:
- Buah durian (Durio zibethinus) memiliki jenis yang berkuli tebal, berkulit tipis, berdaging buah tebal, berdaging buah tipis, berbiji besar, atau berbiji kecil.
- Buah pisang (Musa paradisiaca) memiliki ukuran, bentuk, warna, tekstur, dan rasa daging buah yang berbeda-beda. Selain itu buah Pisang juga memiliki berbagai varietas, antara lain pisang raja sereh, pisang raja uli, pisang raja molo, dan pisang raja jambe.
- Buah mangga (Mangifera indica) memiliki banyak varietas misalnya mangga manalagi, cengkir, golek, gedong, apel, kidang, dan bapang.
- Buah kelapa (Cocos nucivera) memiliki varietas kopyor, bersabut merah jambu dan normal.
- Sapi (Bos taurus) memiliki banyak varietas diantaranya yaitu varietas brahma, limousin, beefalo, angus, hereford, braford, madura dan bali.
- Kucing (Felis silvestris catus) memiliki warna rambut dan bentuk tubuh berbeda-beda yang menandakan adanya varietas yang dikenal dengan istilah ras kucing.
2. Keanekaragaman Tingkat Jenis (Spesies)
Keanekaragaman tingkat jenis (spesies) adalah keanekaragaman organisme yang ditemukan pada kelompok spesies yang hidup di suatu tempat. Spesies juga dapat didefinisikan sebagai suatu individu yang mempunyai persamaan morfologi, anatomi, fisiologi dan memiliki kemampuan untuk melakukan perkawinan dengan sesamanya sehingga menghasilkan keturunan yang fertil/subur.
Contohnya keanekaragaman tingkat jenis (spesies) adalah sebagai berikut:
- Disuatu kebun di samping rumah terdapat pohon mangga, kelapa, jeruk, rambutan, bunga mawar, melati, cempaka, jahe, kunyit, burung, kumbang, lebah, semut, kupu-kupu, dan cacing. Semuanya memiliki perbedaan jenis/spesies dan disebut dengan keanekaragaman tingkat jenis atau spesies.
- Namun, ada beberapa jenis organisme ada yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir serupa. Misalnya, tumbuhan kelompok palem (Palmae) seperti kelapa, pinang, aren, dan sawit yang memiliki daun seperti pita. Tumbuhan-tumbuhan tersebut merupakan spesies yang berbeda, kelapa memiliki nama spesies Cocos nucifera, pinang Areca catechu, aren Arenga pinnata dan sawit Elaeis guineensis.
3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
- Hutan (hutan jujan tropis, hutan hujan sub tropis dan hutan gugur)
- Rawa
- Terumbu karang
- Laut dalam
- Padang lamun (antara terumbu karang dengan mangrove)
- Mangrove (hutan bakau)
- Pantai pasir
- Pantai batu
- Estuari (muara sungai)
- Danau
- Sungai
- Padang pasir
- Padang rumput
- Padang Es
- Gurun
B. Macam-Macam Tipe Ekosistem
1. Ekosistem Perairan (Akuatik)
- Plankton = adalah organisme yang bergerak dan berpindah tempat secara pasif karena pengaruh arus air. Plankton terdiri atas fitoplankton (mirip tumbuhan) dan zooplankton (mirip hewan). Contohnya adalah ganggang uniseluler dan Protozoa.
- Nekton merupakan organisme yang bergerak aktif (berenang) di dalam air. Contohnya ikan dan katak.
- Neuston merupakan organisme yang mengapung di permukaan air. Contohnya serangga air, teratai, eceng gondok, dan ganggang.
- Bentos merupakan organisme yang berada di dasar perairan. Contohnya udang, kepiting, cacing, dan ganggang.
- Perifiton merupakan organisme yang melekat pada organisme lain. Contohnya ganggang dan siput.
a. Ekosistem Air Tawar
- Berkadar garam (salinitas) yang rendah, bahkan lebih rendah daripada cairan sel makhluk hidup.
- Perairannya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
- Penetrasi atau masuknya cahaya matahari kurang.
- Mempunyai air yang mengalir (lotik) dan tergenang (lentik).
- Dibagi menjadi 3 zona: Zona litoral (dangkal), limnetik (terbuka) dan profundal (dalam).
- Contohnya: Danau, sungai, rawa, bendung, waduk, air terjun, dan curug.
b. Ekosistem Air Asin
- Memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi.
- Tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
- Habitat air laut saling berhubungan antara laut yang satu dengan laut yang lain.
- Memiliki variasi perbedaan suhu di bagian permukaan dengan di kedalaman laut.
- Terdapat arus laut yang pergerakannya dapar dipengaruhi oleh arah angin, perbedaan densitas (massa jenis) air, suhu, tekanan air, gaya gravitasi, dan gaya tektonik batuan bumi.
- Terbagi menjadi 3 daerah zona berdasarkan daya penetrasi cahaya matahari, yaitu zona fotik, twiligh, afotik.
- Terbagi menjadi 4 daerah zona berdasarkan jarak dengan garis pantai, yaitu zona litoral, neritik, batial, dan abisal.
- Contoh ekosistem air laut adalah ekosistem laut dalam, ekosistem terumbu karang, ekosistem estuari dibagi menjadi ekosistem padang lamun dan hutan mangrove, ekosistem pasir pantai dan ekosistem pantai batu.
2. Ekosistem Darat (Terestrial)
1. Hutan Hujan Tropis
- Curah hujan sangat tinggi, antara 200—450 cm/tahun.
- Matahari bersinar sepanjang tahun dengan suhu lingkungan antara 21—30 °C.
- Pohon-pohon di hutan hujan tropis tumbuh tinggi (mencapai 55 m) dan membentuk kanopi (tudung).
2. Sabana
- Curah hujan antara 90-150 cm/tahun, misalnya di Kenya (Afrika), Australia Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
- Sabana dibedakan menjadi dua macam, yaitu sabana murni (satu jenis pohon) dan sabana campuran (beberapa jenis pohon).
- Jenis tumbuhan pembentuk bioma sabana, yaitu rumput, Eucalyptus, Acacia, dan Corypha utan (gebang).
- Sementara itu, jenis hewannya, antara lain serangga, rayap, kuda, gajah, kijang, zebra, macan tutul, dan singa.
3. Padang Rumput
- Curah hujan rata-rata 25-50 cm/tahun (ada yang mencapai 100 cm/tahun) dan hujan turun tidak teratur.
- Di daerah yang bercurah hujan tinggi, rumput tumbuh subur hingga tingginya mencapai 3 m, misalnya bluestem grasses.
- Daerah yang curah hujannya rendah terdapat rumput yang pendek, misalnya grama grasses dan buffalo grasses.
- Hewan yang hidup di padang rumput contohnya adalah Serangga, hewan pengerat, reptil, ular, burung, bison, kanguru, zebra, jerapah, kijang, serigala, singa, jaguar, dan cheetah.
4. Gurun
- Curah hujan sangat rendah, kurang dari 25 cm/tahun.
- Keadaan tanah sangat tandus atau berpasir dan tidak dapat menyimpan air.
- Keceparan evaporasi (penguapan) sangat tinggi.
- Kelembapan udara sangat rendah.
- Suhu lingkungan di beberapa gurun bisa sangat panas, dengan suhu di siang hari mencapai 60 °C, sedangkan malam hari mencapai 0 °C.
- Tumbuhan gurun tergolong xerofit (tumbuhan yang hidup di habitat kering) dengan ciri-ciri berakar panjang, menyimpan air (sukulen), dan barang atau daunnya memiliki lapisan lilin, misalnya kaktus. Selain itu, terdapat pula tumbuhan kurma dan semak belukar.
- Hewan yang hidup di gurun, antara lain semut, kalajengking, kadal, ular, tikus, burung, dan unta.
5. Hutan Gugur
- Curah hujan di bioma ini merata sepanjang tahun antara 75—100 cm/tahun.
- Tumbuhan yang hidup umumnya berdaun lebar, misalnya elm, beech, oak, dan maple.
6. Taiga
- Bioma ini juga terdapat di pegunungan beriklim dingin.
- Tumbuhan dominan berdaun jarum (konifer) yang tampak hijau sepanjang tahun, misalnya spruce, birch, alder, juniper, dan cemara.
- Hewan yang hidup di ekosistem taiga, antara lain moose, ajak, beruang hitam, lynx, serigala, serangga, dan burung.
7. Tundra
- Tundra arktik terdapat di daerah kutub utara (Arktik), Rusia, Siberia, Kanada, dan Finlandia.
- Tanahnya ditutupi oleh salju yang mencair di musim panas.
- Pada musim dingin, tidak ada cahaya matahari yang berlangsung selama sekitar sembilan bulan.
- Marahari baru bersinar di musim panas yang hanya berlangsung sekitar tiga bulan.
- Vegetasi yang dominan di bioma ini adalah lumut Sphagnum, liken “reindeer”.
- Hewan-hewan yang hidup di bioma tundra, antara lain caribou, muskox, rubah, dan burung ptarmigan.
- Di Indonesia terdapat Tundra alpin yangterdapat di puncak pegunungan tinggi, misalnya di puncak gunung Jaya Wijaya, Papua. Vegetasi tundra alpin didominasi oleh rumput alang-alang, perdu, lumut daun, dan liken.
C. Keanekaragaman Hayati Indonesia
1. Mengapa Indonesia Memiliki Biodiversitas Tinggi
- Indonesia adalah negara tropis yang cocok untuk tempat tinggal sebagain besar spesies makhluk hidup.
- Secara geografis negara Indonesia terletak di tengah-tengah garis khatulistiwa, berada di antara 2 benua (Asia dan Australia) dan berada di antara 2 Samudera besar (Pasifik dan Hindia).
- Jika dilihat dari letak astronomisnya, Indonesia berada pada 6°LU (Lintang Utara) - 11°LS (Lintang Selatan) dan 95°BT (Bujur Timur) - 141°BT (Bujur Timur).
2. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
- Persebaran Flora dan Fauna bagian barat Indonesia meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimatan, Bali dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
- Flora dan fauna yang terdapat di wilayah Indonesia bagian barat disebut juga sebagai tipe Asiatis karena pernah bergabung menjadi 1 paparan dengan benua Asia saat zaman es.
- Flora di Indonesia bagian barat sifatnya heterogen, seperti tanaman lumut, paku, jamur, meranti, mahoni, dan damar. Hal ini dikarenakan iklim hujan tropis dengan curah hujan yang tinggi.
- Fauna endemik yang banyak ditemui di wilayah Indonesia bagian barat, seperti kijang, trenggiling, ikan pesut mahakam, harimau dan badak bercula satu.
Bagian Tengah
- Persebaran Flora dan Fauna bagian tengah Indonesia meliputi Pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
- Flora di Indonesia bagian tengah terpengaruh iklim yang kelembapan rendah karena curah hujan yang rendah. Flora yang ditemukan di wilayah ini didominasi oleh rempah-rempah seperti pala, cengkeh, cendana, eboni, dan anggrek.
- Fauna yang banyak ditemui di wilayah Indonesia bagian tengah, didominasi hewan endemik di antaranya adalah komodo, anoa, babi rusa, dan burung maleo.
Bagian Timur
- Persebaran Flora dan Fauna bagian timur Indonesia meliputi Pulau Papua, Maluku dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
- Flora dan fauna yang terdapat di wilayah Indonesia bagian timur disebut juga sebagai tipe Australis karena pernah bergabung menjadi 1 paparan dengan benua Australia saat zaman es.
- Flora yang dapat ditemukan di antaranya adalah pohon sagu, nipah, rasamala, tanaman eucalyptus, dan matoa.
- Fauna endemik yang terdapat di Indonesia bagian timur di antaranya adalah burung cenderawasih, kasuari, nuri sayap hitam, dan kangguru pohon.
C. Fungsi dan Manfaat Keanekaragaman Hayati Indonesia
1. Sebagai sumber bahan pangan
2. Sebagai sumber obat-obatan
Adas Manis (Anethum graveolens), Alang-alang (Imperata cylindrica), Anting-anting (Acalypha indica), Asam Jawa (Tamarindus indica), Avokad (Persea gratissima Gaertn), Bandotan (Ageratum conyzoides), Bangle (Zingiber montanum), Bawang Merah (Allium cepa) dll.3. Sebagai sumber kosmetik
4. Sebagai sumber sandang
5. Sebagai sumber papan
6. Sebagai aspek budaya (upacara adat)
7. Sebagai sumber plasma nutfah
D. Menurunnya Keanekaragaman Hayati Indonesia
- Hilangnya habitat alami
- Pencemaran lingkungan (tanah, air, udara)
- Perubahan iklim global (global warming)
- Eksploitasi
- Adanya spesies pendatang
- Berkembangnya industri
E. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati
- Usaha konservasi insitu dan exsitu
- Menghentikan penggundulan hutan lindung
- Mengurangi pencemaran lingkungan
F. Sumber & Referensi
- Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Penerbit Erlangga, Jakarta.
- P. Ferdinan, F. dan Ariebowo, M. 2008. Praktis Belajar Biologi 1 (SMA Kelas X) - KTSP 2006. Buku Sekolah Elektronik (BSE), ISBN: 9789790688230.
- Urry, L.A., et al. 2017. Bilogy Campbell 11th Edition. Pearson Education Inc., USA.
Posting Komentar untuk "Keanekaragaman Hayati - Materi Biologi Kelas 10 SLTA/SMA/MA"