Klasifikasi Makhluk Hidup - Materi Biologi Kelas 10 SLTA/SMA/MA


Makhluk hidup yang mendiami bumi terdiri dari jutaan spesies. Mereka hidup saling berdampingan mengisi setiap habitat dan relung masing-masing. Beragam bentuk, warna, corak dan ukuran tubuh yang menjadi ciri dan membedakan antara satu dengan lainnya. 

Manusia dengan akal pikirannya telah menemukan cara yang mudah untuk membedakan, mengenal dan mempelajari antar spesies makhluk hidup yang jumlahnya sangat begitu banyak. Dia adalah seorang ahli botani bernama Carolus Linnaeus yang memperkenalkan tentang ilmu Klasifikasi makhluk hidup dan ilmu taksonomi moderen.
 
{tocify} $title={Daftar isi}

A. Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

  • Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dimilikinya. 
  • Cabang ilmu biologi yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi.
  • Taksonomi berasal dari bahasa Yunani taxis yang berarti susunan, dan nomos yang berarti aturan.
  • Makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sama akan dikelompokkan menjadi satu. Contohnya kambing memiliki kepiripan dengan sapi dibandingkan dengan pohon jati. Karena memiliki kaki berjumlah 4, memiliki 2 mata, 1 ekor, kelenjar susu. Sehingga sapi dan kambing dikelompokkan menjadi 1.  
 

B. Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup

    Manfaat klasifikasi makhluk hidup adalah:
    1. Menyederhanakan objek studi biologi yang beraneka ragam sehingga lebih mudah untuk mempelajarinya. 
    2. Dapat mengetahui hubungan kekerabatan antara organisme yang satu dengan organisme lainnya.

    C. Dasar-Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup

    Dasar atau acuan dalam melakukan klasifikasi makhluk hidup, antara lain: 
    • Mengenali ciri-ciri fisik
    • Morfologi tubuh
    • Cara bereproduksi
    • Manfaat dalam kehidupan
    • Ciri-ciri kromosom
    • Kandungan materi genetik / gen di dalam kromosom
    • Kandungan zat biokimiawi 

    Berdasarkan dasar-dasar klasifikasi tersebut, sistem klasifikasi makhluk hidup dibedakan menjadi 4 sistem klasifikasi, yaitu sistem alamiah, sistem artifisial (buatan), sistem filogenetik, dan sistem modern.

    1. Klasifikasi Sistem Alamiah 

    • Klasifikasi sistem alamiah adalah klasifikasi untuk membentuk takson-takson yang bersifat alamiah (sesuai kehendak alam). 
    • Dasar yang digunakan adalah adanya persamaan sifat, terutama sifat morfologinya. 
    • Klasifikasi sistem alamiah dikemukakan pertama kali oleh Aristoteles. 
    • Aristoteles mengelompokkan organisme di bumi ini menjadi dua kingdom, yaitu hewan dan tumbuhan. 
    • Kingdom hewan dikelompokkan lagi berdasarkan persamaan habitat dan perilakunya. Contohnya hewan yang berhabitat di darat dan air. 
    • Kingdom tumbuhan juga dikelompokkan lagi berdasarkan ukuran dan strukturnya. Contohnya tumbuhan berupa pohon (beringin, mangga, jeruk, dan kelapa), tumbuhan perdu (tomat, bayam, cabai, dan terung) dan tumbuhan semak (rumput dan jahe)


    2. Klasifikasi Sistem Artifisial (Buatan) 

    • Klasifikasi sistem artifisial adalah klasifikasi untuk tujuan praktis.
    • Contohnya adalah diklasifikasikan berdasarkan kegunaannya seperti pada tanaman. Tanaman obat (jahe, kina, kayu putih, dan ginseng), tanaman hias (mawar, melati, cempaka, dan anggrek), tanaman makanan pokok (padi, jagung, gandum, ubi), tanaman sayuran (bayam, kangkung, kacang panjang, dan kol), tanaman buah-buahan (jeruk, salak, pepaya, dan apel), tanaman sandang (kapas), dan tanaman untuk papan (jati, bambu, dan meranti). 
    • Klasifikasi sistem artifisial diperkenalkan pertama kali oleh seorang naturalis berkebangsaan Swedia, Carl von Linnt, yang lebih dikenal dengan nama Carolus Linnaeus. 
    • Linnaeus mengemukakan makalahnya yang berjudul Systema Naturae pada tahun 1735. Dalam makalah tersebut, ia mengelompokkan tumbuhan berdasarkan alat reproduksi seksualnya (bunga). Kelompok Mammalia diberi nama berdasarkan keberadaan kelenjar susu (mammae) yang digunakan untuk merawat bayinya.


    3. Klasifikasi Sistem Filogenetik 

    • Merupakan sistem klasifikasi yang didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan antarorganisme atau kelompok organisme dengan melihat kesamaan ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi, dan etologi (perilaku). 
    • Filogeni adalah hubungan kekerabatan antarorganisme berdasarkan proses evolusinya. 
    • Hubungan kekerabatan tersebut digambarkan sebagai pohon filogenetik. 
    • Klasifikasi sistem filogenetik diperkenalkan sejak munculnya teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin pada tahun 1859.

    Pohon Filogenetik
    Sumber : Campbell Edisi 11

    4. Klasifikasi Sistem Modern

    • Klasifikasi sistem modern adalah sistem klasifikasi untuk melihat hubungan kekerabatan antar organisme (filogenetik) berdasarkan ciri-ciri gen atau kromosom dan serta ciri-ciri biokimia.
    • Pada klasifikasi sistem modern juga masih menggunakan dasar perbandingan ciri-ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi, etologi untuk mengelompkkan makhluk hidup, tetapi juga ditambah dengan membandingkan struktur molekuler dari organisme yang diklasifikasikan.
    • Dalam suatu kromososm terdapat gen yang bersifat lestari (Conserve) yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat evolusi terhadap spesies lain.
    • Apabila perbandingan informasi genetik antara organisme memiliki nilai similaritas lebih dari 98 %, dapat dikatakan organisme tersebut masih dalam satu spesies.

    D. Tingkat Takson dalam Klasifikasi Makhluk Hidup

    • Takson adalah adalah kelompok makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. 
    • Setiap makhluk hidup dalam sistem klasifikasi di kelompokkan dari tingkatan tertinggi hingga terndah, atau disebut dengan tingkat takson.
    • Urutan tingkat takson mulai dari tingka tertinggi ke tingkat terendah, yaitu kingdom (kerajaan) atau regnum (dunia), phylum (filum) atau divisio (divisi), classis, (kelas) ordo (bangsa), familia (famili/suku), genus (marga), species (spesies/jenis), dan varietas (ras). 
    • Semakin tinggi tingkatan takson, akan semakin banyak anggota takson, tetapi semakin banyak pula perbedaan ciri antaranggota takson. 
    • Sebaliknya, semakin rendah tingkatan takson, semakin sedikit anggota takson, dan semakin banyak pula persamaan ciri antaranggota takson. 

    Tingkat Takson Makhluk Hidup


    1. Domain
    • Domain dalam klasifikasi ilmiah biologi adalah tingkatan tertinggi dalam takson yang berada di atas kerajaan (kingdom). 
    • Sistem domain makhluk hidup diperkenalkan oleh Carl Woese (1928-2012), yang membagi makhluk hidup hidup menjadi 3 kelompok besar (domain), yaitu domain Arkea (Archaea), Bakteri (Bacteria), dan Eukariota (Eukarya atau Eukaryota).
    • Sistem klasifikasi 3 domain ini didasari atas perbedaan gen 16S rRNA.


    2. Kingdom (Kerajaan) atau Regnum (Dunia) 
    • Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi dengan jumlah anggota takson terbesar. 
    • Awalnya organisme di bumi dikelompokkan oleh Aristoteles (384 SM – 322 SM) menjadi  2 kingdom yaitu kingdom hewan dan tumbuhan. 
    • Ernst Haeckel pada tahun 1866 menambah 1 kingdom baru yaitu Protista (makhluk ber sel satu) sehingga menjadi 3 Kingdom.
    • Pada tahun 1938, Herbert F. Copeland mengusulkan penambahan 1 kingdom, yaitu kingdom Monera. Sehingga terdapat 4 kingdom makhluk hidup. 
    • Robert Whittaker pada tahun 1969 mengusulkan 1 kingdom baru, yaitu kingdom Fungi (Jamur). Sehingga total semuanya ada 5 kingdom makhluk hidup.


    3. Phylum (Filum) atau Divisio (Divisi)
    • Filum berasal dari kata phyle (Yunani) yang berarti Klan, dan Divisio berarti Unit.
    • Filum digunakan menyebut anggota kelompok hewan, sedangkan divisi digunakan menyebut naggota kelompok tumbuhan. 
    • Kingdom Animalia dibagi menjadi beberapa filum, antara lain filum Chordara (memiliki notokorda saat embrio), filum Echinodermata (hewan berkulit duri), dan filum Platyhelminthes (cacing pipih). 
    • Nama divisi pada tumbuhan menggunakan akhiran -phyta. Contoh, kingdom Plantae dibagi menjadi tiga divisi, antara lain Bryophyta (tumbuhan lumut), Pteridophyra (tumbuhan paku), dan Spermatophyta (tumbuhan berbiji). 


    4. Classis (Kelas) 
    • Klas adalah tingkatan takson dibawah Filum.
    • Hewan dibagi menjadi 5 Kelas, yaitu Pisces (ikan), Amphibia (amfibi), Reptilia (reptil), Aves (burung) dan Mamalia (hewan menyusui)
    • Nama Kelas pada tumbuhan menggunakan akhiran yang berbeda-beda, antara lain -edoneae (untuk tumbuhan berbiji tertutup), -opsida (untuk lumut) dan -phyceae (untuk alga).


    5. Ordo (Bangsa)
    • Ordo adalah tingkatan takson dibawah Kelas.
    • Ordo juga berarti bangsa.
    • Contoh nama Ordo dari Kelas Mamalia diantaranya adalah:
    1. Ordo Insectivora, contohnya landak
    2. Ordo Rodentia, contohnya tikus dan tupai
    3. Ordo Pholidota, contohnya trenggiling
    4. Ordo Cetacea, contohnya paus
    5. Ordo Chiroptera, contohnya kelelawar
    6. Ordo Sirenia, contohnya dugong
    7. Ordo Artiodactyla, contohnya kerbau dan babi
    8. Ordo Perissodactyla, contohnya kuda, badak, dan tapir
    9. Ordo Carnivora, contohnya kucing dan harimau
    10. Ordo Proboscidea, contohnya gajah
    11. Ordo Primata, contohnya kera, tarsius, dan kukang
                        • Nama ordo pada takson tumbuhan biasanya menggunakan akhiran —ales. Sebagai contoh, kelas Dicotyledoneae dibagi menjadi beberapa ordo, antara lain ordo Solanales, Cucurbitales, Malvales, Rosales, dan Asterales. 


                        6. Famili (Suku / Keluarga)
                        • Famili berasal dari bahasa Latin familia yang berarti keluarga atau suku. 
                        • Nama famili pada tumbuhan biasanya menggunakan akhiran —aceae, misalnya famili Solanaceae, Cucurbitaceae, Malvaceae, Rosaceae, Asteraceae, dan Poaceae. Namun, ada pula yang tidak menggunakan akhiran kata —aceae, misalnya Compositae (nama lain Asteraceae) dan Graminae (nama lain dari Poaceae). 
                        • Nama famili pada hewan menggunakan akhiran kata — idae, misalnya Homonidae (manusia), Felidae (kucing), dan Canidae (anjing). 


                        7. Genus (Marga)
                        • Genus atau marga adalah tingkat takson dibawah Famili.
                        • Kaidah penulisan nama genus yaitu huruf pada kata pertama ditulis menggunakan huruf besar dan dicetak miring atau digaris bawahi. 
                        • Contoh pada tanaman mempunyai famili Poaceae terdiri atas Genus Zea (jagung), Saccharum (tebu), Triticum (gandum), dan Oryza (padi-padian).
                        • Pada hewan terdapat Genus Cygnus (Angsa), Gekko (Tokek), Gallus (Ayam), dan Rhinoceros (Badak).


                        8. Spesis (Jenis)
                        • Spesies merupakan tingkatan takson paling dasar atau terendah. 
                        • Anggota takson spesies memiliki paling banyak persamaan ciri
                        • Spesies didefinisikan sebagai organisme atau individu yang memiliki ciri-ciri sama dan apabila melakukan berkawinan secara alamiah dapat menghasilkan keturunan yang fertil (subur). 
                        • Nama spesies terdiri atas dua kata, yaitu kata pertama menunjukkan nama genusnya dan kata kedua menunjukkan nama spesifiknya. Namun jika nama speseis belum spesifik atau masih umum maka kata belakang dapat ditulis dengan istilah sp. (menjukkan spesies).
                        • Cara penulisannya yaitu huruf pada kata pertama ditulis kapital dan hurus selanjutnya ditulis kecil. Nama spesies harus ditulis miring atau digaris bawah. 
                        • Sebagai contoh, pada genus Rosa (Mawar) terdapat spesies Rosa multiflora, Rosa canina, Rosa alba, Rosa gigantea, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis. Atau dapat ditulis Rosa multifloraRosa caninaRosa albaRosa gigantea, Rosa rugosa, dan Rosa dumalis. Dapat ditulis juga Rosa sp.
                        • Contoh spesies pada hewan:
                        1. Angsa = Cygnus cygnus
                        2. Anjing = Canis lupus
                        3. Babi = Artamus leucorynchus
                        4. Paus biru = Balaenoptera musculus
                        5. Banteng = Bos sundaicus
                        6. Beo = Grucula religiosa
                        7. Beruang Madu = Helarctos malayanus
                        8. Buaya muara = Crocodylus porosus
                        9. Boa = Boa contrictor
                        10. Biawak komodo = Ora Varanus komodoensis
                        11. Ikan Lele = Clarias bathracus
                        12. Ikan Mas = Cyprinus caprio
                        13. Ikan Bandeng = Chanos chanos
                        14. Jalak Bali = Leucopsar rotschildi
                        15. Kadal = Lacerta agilis
                        16. Kalajengking = Thelyponus condutus
                        17. Kancil = Tragulus javanicus
                        18. Kerbau = Bubalus bubalis
                        19. Koala = Phascolartus cinereus
                        20. Komodo = Varanus komodoensis
                        21. Kucing = Felis domestica
                        22. Kuda nil = Hippopotamus amphibius
                        23. Kuda zebra = Equus burchelli
                        24. Kuda = Equus caballus
                        25. Ular = Aerochordus granulatus
                        26. Tikus = Rattus rattus
                        27. Tapir = Taphirus indiscus
                        28. Sapi = Bos taurus
                        29. Rubah = Vulpes vulpes
                        30. Panda = Pandanus sp.


                        9. Sub-Spesies (Varietas atau Ras)
                        • Takson subspesies berada dibawah takson spesies.
                        • Pada organisme-organisme dalam satu spesies, terkadang masih ditemukan perbedaan ciri yang sangat jelas, sangat khusus, atau bervariasi sehingga disebut varietas atau ras. 
                        • Istilah varietas digunakan dalam spesies tumbuhan, sedangkan istilah ras digunakan dalam spesies hewan.
                        • Didalam ilmu agronomi dikenal dengan istilah Kultivar dari kata Cultivar (Inggris) atau berarti Cultivated variety. Merupakan spesies turunan baru yang dihasilkan dari persilangan antar tanaman.
                        • Penamaannya varietas diatur oleh ICBN (International Code of Botanical Nomenclature). 
                        • Penulisan varietas secara botani didahului dengan singkatan var, dan nama varietas dicetak miring atau digarisbawahi. Contohnya, Oryza sativa var indica (padi) dan Zea mays L. var tunicata (jagung). 

                        E. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup

                        Sistem klasifikasi makhluk hidup selalu mengalami perkembangan selaras dengan ditemukanya metode dan teknologi baru dalam penelitian. Ada beberapa sistem klasifikasi yang pernah digunakan secara internasional yaitu sistem dua kingdom, sistem tiga kingdom, sistem empat kingdom, sistem lima kingdom, sistem enam kingdom, sistem delapan kingdom, dan sistem tiga domain. 

                        1. Sistem Dua Kingdom 

                        • Klasifikasi sistem dua kingdom dikemukakan oleh Aristoteles (384 SM – 322 SM). 
                        • Sistem klasifikasi ini membagi organisme di bumi ini menjadi dua kelompok besar (kingdom), yaitu Plantae dan Animalia. 


                        2. Sistem Tiga Kingdom 

                        • Klasifikasi sistem tiga kingdom dikemukakan oleh Ernst Haeckel pada tahun 1866, setelah ditemukannya mikroskop cahaya untuk mengungkap adanya organisme uniseluler (bersel satu). 
                        • Sistem klasifikasi ini membagi organisme di bumi menjadi tiga kelompok besar, yaitu Protista, Plantae, dan Animalia. 


                        3. Sistem Empat Kingdom 

                        • Klasifikasi sistem empat kingdom dikemukakan oleh Herbert Copeland (1902–1968).
                        • Klasifikasi ini diajukan setelah ditemukannya mikroskop elektron untuk mengungkap struktur ultramikroskopik sel, yang dapat melihat ada atau tidak adanya membran inti sel.
                        • Organisme yang tidak memiliki membran inti disebut prokariota, sedangkan organisme yang memiliki membran inti disebut eukariota. 
                        • Sistem klasifikasi ini kemudian membagi organisme di bumi menjadi empat kelompok besar, yaitu Monera, Protista, Plantae, dan Animalia. 


                        4. Sistem Lima Kingdom 

                        • Klasifikasi sistem lima kingdom dikemukakan oleh R. H. Whittaker pada tahun 1969. 
                        • Dasar klasifikasi yang digunakan yaitu ciri struktur sel dan cara memperoleh makanannya. 
                        • Jamur dipisahkan dari kingdom Plantae, dengan alasan jamur tidak dapat membuat makanannya sendiri. 
                        • Jadi, klasifikasi sistem lima kingdom terdiri atas Monera, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia.


                        5. Sistem Enam Kingdom 

                        • Klasifikasi sistem enam kingdom dikemukakan oleh Carl Woese pada tahun 1977.
                        • Sistem klasifikasi ini didasari setelah ia menemukan adanya perbedaan pada kelompok prokariota (tidak memiliki membran inti sel) berdasarkan perbandingan RNA ribosom dan urutan lengkap genom pada spesies bakteri yang masih hidup. 
                        • C. Woesa mengelompokkan prokariota menjadi dua kingdom, yaitu Archaebacteria dan Eubacrteria. 
                        • Archaebacteria memiliki Ciri utama berupa dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan dan dapat hidup di lingkungan yang ekstrem, sedangkan Eubacteri memiliki dinding sel yang mengandung peptidoglikan, kecuali genus Chlamydia. 
                        • Klasifikasi sistem enam kingdom terdiri atas, Archaebacteria, Eubacteria, Protista, Fungi, Plantae, dan Animalia. 


                        6. Sistem Delapan Kingdom 

                        • Klasifikasi sistem delapan kingdom yang diajukan oleh Thomas Cavalier-Smith pada tahun 1993.
                        • Sistem klasifikasi ini membagi kingdom Protista menjadi tiga kingdom, yaitu Archezoa, Protozoa, dan Chromista. 
                        • Sehingga terdapat delapan kingdom makhluk hidup, yaitu Archaebacteria, Eubacteria, Archezoa, Protozoa, Chromista, Fungi, Plantae, dan Animalia. 


                        7. Sistem Tiga Domain 

                        • Domain adalah suatu tingkatan taksonomi di atas kingdom. 
                        • Sistem tiga domain dikemukakan oleh Carl Woese dan beberapa ahli sistematika lainnya.
                        • Sistem klasifikasi 3 domain ini didasari atas perbedaan gen 16S rRNA antar organisme. 
                        • Makhluk hidup dibagi menjadi tiga domain, yaitu Archaea, Bacteria, dan Eukarya (Eukariota).
                        • Domain Eukariota terdiri atas Archezoa, Euglenozoa, Alveolata, Stramenopila, Rhodophyta, Plantae, Fungi, dan Animalia. 

                        F. Identifikasi Makhluk Hidup

                        • Jika ditemukan suatu organisme baru atau yang belum dikenal, organisme tersebut perlu diidentifikasi. 
                        • Identifikasi adalah mengamati ciri-ciri makhluk hidup, kemudian mencari persamaan maupun perbedaannya dengan cara membandingkannya dengan organisme acuan yang sudah diketahui sebelumnya. 
                        • Setelah diketahui ciri-cirinya dan dibandingkan dengan organisme acuan, kemudian diberikan nama. 
                        • Dalam melakukan identifikasi perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:
                        1. Pengetahuan tentang klasifikasi makhluk hidup dari Buku referensi (pustaka) atau sumber referensi lainnya.
                        2. Pedoman atau kunci determinasi yang sudah dibuat oleh peneliti sebelumnya.
                        3. Gambar organisme yang sudah diketahui dan telah memiliki nama.
                        4. Spesimen acuan (berupa organisme yang diawetkan).

                        G. Kunci Determinasi

                        • Kunci determinasi adalah petunjuk praktis untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan suatu organisme ke dalam suatu tingkatan takson tertentu. 
                        • Setiap langkah dalam kunci determinasi disusun berdasarkan ciri-ciri organisme yang merupakan bentuk alternatif (berlawanan) sehingga disebut kunci dikotom. 
                        • Kunci dikotom pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. 
                        • Contoh ciri organisme bentuk alternatif, yaitu berbiji belah dengan berbiji tunggal, batang berkambium dengan batang tidak berkambium, tulang daun lurus dengan tulang daun menyirip, dan lain-lain.
                        Contoh langkah-langkah identifikasi spesies dengan kunci determinasi sederhana:
                        • Misalnya kita belum mengatahu nama hewan seperti gambar dibawah ini:


                        • Kemudian kita kenali terlebih dahulu ciri-ciri fisik dari hewan tersebut dari bentuk tubuh hingga kebiasaannya.
                        • Selanjutnya kita cari kunci dikotom tentang hewan dari referensi yang sudah ada dan dibandingkan dengan ciri-ciri fisik yang telah diamati.


                        • Kemudian dari masing-masing pertanyaan, dijawab secara berurutan. Dan apabila ciri-ciri hewan tersebut cocok dengan salah satu jawaban, maka dilanjut ke nomer berikutnya sesuai keterangan di akhir pertanyaan.
                        • Setelah di akhir pertanyaan, diketahui urutan kunci dikotom dari hewan tersebut adalah 1b - 2a - 3a - 5b. Dan dapat disimpulkan bahwa hewan tersebut termasuk kelompok Molusca.

                        H. Sumber & Referensi

                        • Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Penerbit Erlangga, Jakarta.
                        • Urry, L.A., et al. 2017. Bilogy Campbell 11th Edition. Pearson Education Inc., USA.

                        0 Response to "Klasifikasi Makhluk Hidup - Materi Biologi Kelas 10 SLTA/SMA/MA"

                        Post a Comment

                        Iklan Atas Artikel

                        Iklan Tengah Artikel 1

                        Iklan Tengah Artikel 2

                        Iklan Bawah Artikel