Mengapa Sendi Berbunyi 'Krek' Saat Ditekuk?
Sering kita melihat video di sosial media banyak menampilkan adegan "Kretek" tulang yang dilakukan oleh perorangan atau ahli. "Kretek" tulang pada video-video di lini masa sosial media adalah kegiatan menekuk, menekan dan menarik bagian tertentu pada tulang yaitu pada bagian sendi, sehingga menimbulkan bunyi gemeretak (Krek). Karena bunyi tersebut banyak yang menamai teknik ini dengan sebutan "Kretek" tulang. Selain itu bunyi yang dihasilkan akan menimbulkan kepuasan tersendiri atau sebagai pertanda sendi-sendi yang kaku mulai meregang, sehingga akan menjadi rileks. Lalu mengapa tulang kita dapat berbunyi ketika ditekan atau ditarik dengan kuat? Dan bagaimana efek samping dari aktifitas ini?
Tulang persendian kita mempunyai suatu selaput sendi atau disebut membran sinovial yang menghasilkan minyak Sinovial. Cairan ini berfungsi sebagai pelumas antar tulang yang saling bergesekan pada sistem persendian, seperti minyak pelumas pada kendaraan bermotor, sehingga akan mengurangi gesekan, memperlancar gerakan, menghaluskan gerakan, dan tidak menimbulkan rasa nyeri atau sakit. Lalu bagaimana sendi dapat berbunyi saat ditekan atau ditarik dengan kuat? Penyebab utamanya adalah pada kandungan minyak sinovial sendi.
Minyak sinovial mengandung berbagai jenis nutrisi dan juga menghasilkan berbagai jenis gas hasil metabolisme, seperti gas Oksigen, Nitrogen, dan Karbon dioksida. Saat kita menekan atau menarik sendi akan menyebabkan terjadinya letusan gas dalam cairan sinovial. Letusan gas-gas itulah yang menghasilkan bunyi "Kretek" di persendian. Cairan sendi harus menyerap gas kembali beberapa saat sebelum dapat menghasilkan bunyi yang sama. Saat sendi ditarik atau dibengkokkan, ruangan yang berisi cairan di sekitar sendi akan meregang. Regangan itulah yang menyebabkan gas di dalam cairan akan dilepaskan.
Tendon dan ligamen juga menjadi penyebab timbulnya bunyi. Jaringan lunak di persendian ini mirip dengan karet yang mengikat otot dengan ujung tulang atau mengikat suatu tulang dengan tulang lainnya agar tidak lepas. Saat persendian digerakkan, kadang-kadang tendon dan ligamen lepas dari tempatnya dan menimbulkan bunyi, tetapi akan segera kembali pada posisi semula. Contohnya, lutut terkadang berbunyi pada saat berdiri dari posisi duduk.
Para ilmuwan telah mempelajari, apakah kebiasaan membengkokkan sendi dapat memicu radang pada sendi (artritis) atau merusak jaringan tubuh lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan tersebut dapat dilakukan kapan saja tanpa berisiko apapun. Namun, jika aktivitas tersebut dilakukan secara berlebihan, akan merusak jaringan lembut di sekitar sendi sehingga akan menyebabkan tangan menjadi bengkak dan sulit digerakkan.
Sumber & Referensi
- Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Posting Komentar untuk "Mengapa Sendi Berbunyi 'Krek' Saat Ditekuk?"