Cara Membuat Herbarium

Mempelajari tumbuhan adalah salah satu hal yang menarik saat mempelajari Biologi. Tumbuhan memiliki banyak jenis dengan beragam bentuk, warna dan ukuran. Agar mempermudah dalam mempelajarinya para ilmuwan membuat herbarium.

 {tocify} $title={Daftar isi}

A. Pengertian Herbarium

Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor (1700) saat mengeringkan untuk mengawetkan tanaman obat sebagai koleksi. A herbarium (plural: herbaria) is a collection of preserved plant specimens and associated data used for scientific study. Sehingga definisi dari herbarium adalah suatu cara pengawetan bagian tumbuhan untuk keperluan ilmu pengetahuan.

Herbarium dibuat dengan cara mengepres bagian-bagian tumbuhan seperti daun, batang, akar dan bunga, lalu dikeringkan agar tidak membusuk. Bagian tumbuhan yang telah terawetkan secara alami tersebut dapat dipelajari dengan mudah tanpa harus takut cepat rusak.

Luca Ghini (1490-1550) seorang Professor Botani di Universitas Bologna, Italia adalah orang pertama yang mengeringkan tumbuhan di bawah tekanan dan melekatkannya di atas kertas serta mencatatnya sebagai koleksi ilmiah (Ramadhanil, 2003).

Herbarium dibuat dari spesimen yang telah dewasa, tidak terserang hama, penyakit atau kerusakan fisik lain. Tumbuhan berhabitus pohon dan semak disertakan ujung batang, daun, bunga dan buah, sedang tumbuhan berbentuk herba disertakan seluruh habitus.

Selain dikeringkan, bagian tumbuhan juga dapat diawetkan dengan metode basah dengan merendamnya ke dalam larutan pengawet seperti alkohol dan formalin.

B. Tujuan Pembuatan Herbarium

Membuat Herbarium adalah kegiatan yang bermanfaat dalam dunia ilmu pengetahuan apalagi dalam bidang pendidikan. Manfaat dalam pembuatan herbarium diantaranya adalah:

  1. Mengkoleksi tanaman-tanaman baru yang belum pernah diidentifikasi, apalagi tanaman langka
  2. Mengidentifikasi tanaman baru yang ditemukan
  3. Menyusun kunci identifikasi dari tanaman yang ditemukan
 

C. Manfaat Pembuatan Herbarium

Herbarium bermanfaat sebagai bahan rujukan untuk mentakrifkan takson tumbuhan, ia mempunyai holotipe untuk tumbuhan tersebut. Holotipe adalah sebuah contoh fisik tunggal (atau ilustrasi) dari sebuah organisme, yang diketahui dipakai saat spesies.

Herbarium dipakai untuk mendukung studi ilmiah lainnya seperti survey ekologi, studi fitokimia, penghitungan kromosom, melakukan analisa perbandingan biologi dan berperan dalam mengungkap kajian evolusi (Setyawan dkk, 2005). Herbarium juga dapat digunakan sebagai bahan penelitian untuk para ahli bunga atau ahli taksonomi.

Kebermanfaatan herbarium yang sangat besar ini menuntut perawatan dan pengelolaan spesimen harus dilakukan dengan baik dan benar.

D. Cara Pembuatan Herbarium

Herbarium dapat dibuat dengan 2 metode, yaitu metode kering dan metode basah.

1. Herbarium Kering

Alat dan Bahan : Parang/pisau, Kertas koran, Isolasi, papan triplek, Alat tulis, Plastik, sampel tumbuhan yang akan diherbarium.

Cara Kerja :

  1. Ambil salah satu tanaman/bagian dari tanaman. Usahakan meliputi daun, tangkai, batang, akar dan bagian lain seperti bunga dan buah
  2. Letakkan selembar kertas koran di atas papan triplek lalu letakkan bagian-bagian tanaman diatasnya hingga posisi rata tanpa ada bagian yang terlipat dan tumpuk.
  3. Tutup bagian tanaman dengan selapis koran diatasnya dan ditutup dengan triplek lagi dibagian atasnya.  
  4. Tindih atas triplek dengan benda yang cukup berat seperti buku atau batu sehingga tanaman ter-press dengan kuat
  5. Apabila kondisi cuaca normal (tidak hujan) proses pengeringan membutuhkan waktu 7 hari. Apabila kondisi sering hujan dan lembab maka pengeringan dapat berlangsung selama 14 - 30 hari.
  6. Setia 3 hari sekali diamati apakah kertas koran basah atau tidak. Jika terlalu basah ganti dengan kertas koran yang kering.
  7. Tanaman dikatakan kering jika sudah cukup kaku dan tidak terasa dingin. Biasanya ditandai dengan perubahan warna menjadi lebih gelap.
  8. Setelah tanaman mengering buka triplek dan kertas koran secara perlahan dan pindahkan pada kertas karton berukuran A3 atau menyesuaikan ukuran tanaman.
  9. Tempelkan tanaman yang telah dikeringkan pada karton dengan menggunakan selotip dan lem kertas. Usahakan kenampakkan atas dan kenampakkan bawah daun diperlihatkan.
  10. Tempel etiket atau kertas yang berisi keterangan identitas tanaman yang dapat dilihat pada buku referensi atau internet seperti lampiran di bawah ini.
  11. Berikan sampul plastik pada herbarium agar tidak mudah rusak.
Contoh Herbarium Kering

 

2. Herbarium Basah

Alat dan Bahan : pisau, toples kaca, larutan alkohol 95% atau formalin 0,04%.

Cara Kerja : 

  1. Ambil salah satu tanaman/bagian dari tanaman. Usahakan meliputi daun, tangkai, batang, akar dan bagian lain seperti bunga dan buah
  2. Masukkan larutan alkohol 95% atau formalin 0,04% kedalam toples kaca hingga 3/4 bagian
  3. Letakkan bagian-bagian tanaman ke dalam toples kaca yang mengandung laurat pengawet hingga terendam semuanya dan tutup dengan rapat
  4. Tempel etiket pada toples kaca
Contoh Herbarium Basah

 

3. Pembuatan Etiket Herbarium

Etiket dapat dibuat dengan kertas berukuran kecil. Etiket mengandung informasi seperti di bawah ini:
  • Klasifikasi
  • Nama lokal tanaman
  • Lokasi pengambilan
  • Waktu pengambilan
  • Nama Kolektor
  • Deskripsi tanaman
  • Referensi

0 Response to "Cara Membuat Herbarium"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel